Kali ini pengajar.co.id ingin membagikan artikel tentang Kartel Berikut Adalah Penjelasannya:
Pengertian Kartel Adalah
Kartel adalah pembentukan asosiasi atau kerjasama antara produsen tujuannya menetapkan harga pada tingkat tinggi guna membatasi suplai produk serta persaingan bisnis.
Kartel adalah sebuah bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan yang bertujuan guna menetapkan harga, mengawasi produksi dan penjualan, serta melakukan monopoli pada komoditas atau industri tertentu.
Praktik kartel terjadi sebab adanya persaingan usaha pada sebuah industri jadi timbul ide kerjasama antar beberapa pebisnis untuk ‘mengakali’ persaingan itu. Dengan kata lain, tujuan dilakukannya praktik kartel adalah supaya pihak-pihak tertentu bisa menguasai sebuah pasar.
Pada praktiknya para pelaku kartel melakukan kesepakatan guna membatasi ketersediaan sebuah produk di pasar, yakni dengan membatasi jumlah produksi serta membagi wilayah penjualannya. Hal itu menyebabkan terjadinya kelangkaan sebuah produk, dengan begitu maka pelaku kartel itu bisa menaikkan harga guna mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Jenis-jenis Kartel
1. Kartel Harga
Jenis kartel tersebut tujuannya untuk menetapkan harga sebuah produk yang dihasilkan oleh para produsen yang bergabung dalam kartel. Biasanya, harga yang ditentukan ialah harga jual minimum sebuah produk.
Dalam praktiknya, setiap produsen yang tergabung dalam kartel dilarang menjual produknya dengan harga lebih rendah dari harga yang sudah disepakati bersama. Tapi, setiap anggota kartel diperbolehkan untuk menjual produk itu dengan harga yang lebih tinggi, yang mana risiko kalau tidak laku di pasaran akan menjadi tanggungjawab tersendiri.
2. Kartel Syarat
Kartel syarat berkaitan dengan penetapan persyaratan tertentu dalam kegiatan perdagangan maupun bisnis. Beberapa diantaranya contohnya, persyaratan penjualan, standar kualitas barang, standar kemasan, serta standar delivery barang.
Jenis kartel tersebut pada dasarnya tujuannya untuk menciptakan keseragaman produk serta atributnya guna menghindari persaingan antar produsen.
3. Kartel Rayon
Kartel rayon artinya pembagian wilayah penjualan untuk setiap anggota kartel. Dalam hal tersebut, semua anggota kartel mempunyai daerah tertentu guna pemasaran produknya dengan penetapan harga pada setiap wilayah.
Dengan adanya kesepakatan tersebut maka setiap anggota kartel tak diperbolehkan memasarkan produknya ke wilayah lain.
4. Kartel Kontingentering
Dalam hal tersebut, kartel kontingentering artinya penetapan volume produksi yang mana tujuannya guna menguasai ketersediaan produk di pasaran. Pada praktiknya, semua anggota kartel diperbolehkan memproduksi barang dalam jumlah tertentu.
Kalau anggota kartel memproduksi lebih sedikit dari semestinya maka akan diberikan premi hadiah. Tapi, kalau volume produksinya lebih besar dari jatah yang ditentukan maka akan dijatuhkan sanksi berupa denda.
5. Kartel Penjualan
Kartel Penjualan adalah penetapan kantor penjualan terpusat. Dengan kata lain, semua anggota kartel hanya boleh menjual produknya lewat kantor penjualan tunggal, jadi tidak menimbulkan persaingan antar anggota.
6. Kartel Pool
Kartel pool disebut pula dengan kartel pembagian keuntungan. Jenis kartel tersebut ada kesepakatan tentang perolehan serta pembagian laba.
Mekanisme dalam kartel tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan (pool) laba kotor yang diambil anggota kartel ke dalam kas bersama. Selanjutnya, laba bersih yang diambil akan dibagikan ke setiap anggota kartel secara proporsional sesuai pada kesepakatan.
Dampak Dari Kartel
1. Dampak Negatif Kartel
- Perusahaan mengalami kendala saat mau melakukan inovasi serta ekspansi usaha sebab sudah terikat peraturan dan sanksi.
- Praktik kartel bisa mengakibatkan minimnya inovasi diantara para pengusaha sebab perusahaan sudah mendapatkan laba yang lebih stabil dan pasti.
- Persekongkolan usaha ini biasanya akan merugikan masyarakat konsumen sebab kartel menguasai pasar dan cenderung menaikkan harga guna mendapatkan keuntungan lebih besar.
- Kartel akan menimbulkan ketiadaan persaingan antar produsen jadi iklim usaha menjadi kurang kondusif.
- Kartel biasanya menimbulkan ketidakstabilan harga-harga jadi mempengaruhi daya beli masyarakat.
- Penguasaan harga produk oleh kartel akan memicu munculnya inflasi yang merugikan masyarakat dengan makro.
- Laba yang diambil serta dinikmati oleh anggota kartel malah terlalu besar serta berjangka panjang.
2. Dampak Positif Kartel
- Praktik kartel bisa memungkinkan hubungan kerja antara perusahaan serta pekerja lebih kondusif sebab kenaikan upah malah lebih mudah direalisasikan.
- Anggota kartel mempunyai posisi lebih baik dalam persaingan bebas jadi risiko pemutusan kerja dalam perusahaan sangat kecil terjadi.
- Perusahaan bisa meminimalisir risiko kerugian karena rendahnya tingkat penjualan sebab produksi atau penjualan telah diatur serta dijamin jumlahnya.
Larangan Praktek Kartel
Umumnya praktik kartel dilarang di Indonesia serta diawasi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Larangan itu ada di dalam UU No. 5/1999 mengenai Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Tapi, pada kenyataannya di lapangan masih terjadi praktik kartel sampai sekarang ini. Beberapa kasus kartel yang pernah terjadi di Indonesia adalah; industri otomotif, telekomunikasi, industri obat-obatan, minyak goreng, serta garam.
Seperti yang disebutkan tadi, konspirasi yang terjadi antar pelaku usaha dengan tujuan guna menguasai pasar akan mengakibatkan terjadinya persaingan bisnis yang tak sehat. Hal itu lalu akan menimbulkan ketidakstabilan harga-harga serta merugikan masyarakat konsumen secara makro.
Dalam jangka panjang, tentunya hal itu akan mengakibatkan ketimpangan ekonomi secara detail. Itulah alasan mengapa praktik kartel dilarang di Indonesia.
Demikianlah artikel dari pengajar.co.id tentang Kartel Semoga Dapat Bermanfaat Bagi Kita Semua!