Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel mengenai Momentum dan Impuls, yuk disimak ulasannya dibawah ini:
Pengertian Momentum
Momentum adalah kecenderungan benda bergerak untuk melanjutkan gerakan mereka pada kecepatan konstan. Momentum adalah besarnya vektor yang bergerak ke arah kecepatan objek.
Momentum dapat dirumuskan karena perkalian massa dengan kecepatan. Berikut Rumusnya:
Secara matematis ditulis seperti berikut:
P = m.v
Dengan:
P = momentum (kgm/s)
M = massa benda (kg)
V = kecepatan benda (m/s)
Semakin besar massa objek, semakin besar momentum, dan semakin cepat pergerakan objek, semakin besar momentum.
Sebagai contoh, pada kecepatan yang sama, jembatan yang dipukul oleh bus akan mengalami kerusakan lebih dari jembatan yang terkena mobil.
Mobil berkecepatan tinggi akan lebih sulit untuk berhenti daripada mobil berkecepatan rendah. Dan jika ada tabrakan, mobil akan rusak pada kecepatan tinggi.
Semakin besar momentum objek yang bergerak, semakin sulit untuk menghentikannya dan semakin besar tabrakan ketika datang ke objek lain.
Untuk memindahkan objek stasioner, Anda akan memerlukan gaya yang bekerja pada objek selama interval waktu yang ditentukan. Gaya yang dibutuhkan untuk memindahkan objek dalam interval waktu tertentu disebut impuls.
Impuls digunakan untuk menambah, mengurangi dan mengubah arah momentum dalam unit waktu. Impuls dapat dirumuskan karena gaya perkalian dengan interval waktu.
I = F. Δt
Dengan:
F = gaya (N)
Δt = waktu (s)
I = impuls (N.s)
Impuls umumnya digunakan dalam peristiwa ketika gaya bekerja besar dan dalam waktu yang sangat singkat. Berdasarkan hukum Newton II:
F = M. J
Karena:
Dari perbandingan (2) dapat dikatakan bahwa impuls yang dilakukan pada suatu objek sama dengan perubahan momentum. Jumlah momentum mengikuti aturan sommation vektor, dirumuskan:
p = p1 + p2
Jika dua vektor momentum p1 dan p2 membentuk sudut, seperti gambar berikut:
Hubungan Impuls dan Momentum
Hubungan antara implus dan momentum adalah implus yang dihasilkan oleh suatu peristiwa akan sama dengan perubahan momentum.
I = Δp
I = p’ – p
I = mv’ – mv
I = m(v’ – v)
Jika dalam satu kasus ada perubahan dalam kecepatan objek, juga akan ada perubahan dalam momentum. Bahwa perubahan momentum akan sama dengan momentum yang bekerja.
Ingat, momentum adalah besarnya vektor, arah gerakan akan mempengaruhi ukuran impuls.
Contoh
Setelah bergerak lebih dari 2seconds, kecepatan berubah menjadi 15 m/s. apa impuls bekerja pada objek?
Diketahui
m = 10 kg
v = 10 m/s
v’ = 15 m/s
Ditanya
I = ?
Penyelesaian
I = Δp
I = m(v’ – v)
I = 10(15 – 10)
I = 10(5)
I = 50 Ns
Contoh Soal
Impuls adalah hasil dari gaya kali dengan perubahan atau selang waktu. Sementara momentum adalah hasil dari waktu massa dengan kecepatan.
Impuls
I = Impuls (Ns)
F = Gaya yg bekerja (Newton)
Δt = perubahan atau selang waktu (sekon)
Momentum
p = momentum (kgm/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa momentum dua peristiwa akan sama.
m₁= massa benda 1 pada peristiwa 1
m₂= massa benda 2 pada peristiwa 1
v₁ = kecepatan benda 1 pada peristiwa 1
v₂ = kecepatan benda 2 pada peristiwa 1
m’₁= massa benda 1 pada peristiwa 2
m’₂= massa benda 2 pada peristiwa 2
v’₁ = kecepatan benda 1 pada peristiwa 2
v’₂ = kecepatan benda 2 pada peristiwa 2
Hubungan antara momentum dan impuls, menyatakan bahwa dalam persitiwa besarnya momentum akan sama dengan perubahan momentum yang terjadi.
Koefisien kelincahan menunjukkan tingkat kelincahan suatu peristiwa. Untuk peristiwa bola jatuh, Koefisien kelentingan dapat dicari menggunakan rumus:
Dengan,
h’ = ketinggian setelah pantulan pertama
h = ketinggian mula-mula
Demikianlah ulasan dari pengajar.co.id mengenai momentum dan impuls, semoga bisa bermanfaat untuk anda.