Muatan Lokal

Diposting pada

Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel mengenai Muatan Lokal, yuk disimak ulasannya dibawah ini:

Muatan Lokal


Pengertian Muatan Lokal

Muatan lokal adalah istilah untuk menyebutkan mata pelajaran tambahan di sekolah, umumnya mapel yang ada di muatan lokal (mulok) adalah mapel yang tidak semua sekolah di indonesia mengujikannya kepada siswa, mapel itu biasanya seperti bahasa daerah di masing-masing daerah sekolah.


Pengertian Muatan Lokal Menurut Para Ahli

  • Menurut Supriadi (2005:204)

Muatan lokal dalam pendidikan mengacu pada karakteristik atau bobot yang lokal yang sadar dan pola sistemik tentang bagaimana kurikulum dijalankan berdasarkan kapasitas, kapasitas, kepentingan lokal.

  • Pusat kurikulum (2007:4)

Menurut Pusat kurikulum, konten lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan karakteristik dan potensi daerah, termasuk superioritas daerah, yang materialnya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Isi dari topik dengan konten lokal ditentukan oleh unit pendidikan yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerah.

  • Menurut Haromain (2009:43)

Muatan lokal adalah kegiatan kulikuler dalam mengembangkan potensi Regional sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Selain itu, konten lokal juga merupakan upaya untuk melestarikan bahasa daerah berdasarkan budaya dan kesenian di daerah di mana sekolah berkembang.

  • Menurut Mulyasa (2009:272)

Muatan lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang berkaitan dengan isi dari isu yang diidentifikasi oleh daerah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing daerah dan cara di mana Directive digunakan untuk pelaksanaan kegiatan belajar.

  • Menurut Soewardi

Kurikulum muatan lokal adalah materi pengajaran dan pengenalan karakteristik yang berbeda dari daerah tertentu, tidak hanya terdiri dari keterampilan, kerajinan, manifestasi dari manifestasi budaya legenda dan adat istiadat.

  • Menurut Dakir

Kurikulum muatan lokal adalah program dan pendidikan yang isinya dan penyimpanannya terkait dengan lingkungan alam dan lingkungan budaya serta kebutuhan regional dan harus dipelajari oleh siswa di daerah tersebut. 4 dari definisi di atas dapat diperiksa

Lihat Juga:   Sitoplasma Adalah

Landasan Hukum Muatan Lokal

Landasan hukum muatan lokal, antara lain :

  1. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
  2. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  3. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
  4. Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi.
  5. Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
  6. Permendiknas No. 24/2006 dan No. 6/2007 tentang pelaksanaan Permendiknas 22 dan 23/2006.
  7. Permendiknas No. 41 Thn 2007 tentang Standar Proses.
  8. Permendiknas No. 24 Thn 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
  9. Permendiknas No. 19 Thn 2007 tentang Standar Pengelolaan.
  10. Permendiknas No. 20 Thn 2007 Standar Penilaian Pendidikan.

Tujuan Muatan Lokal

Tujuan pembelajaran muatan lokal menurut pusat kurikulum (2007:4), adalah sebagai berikut:

  1. Kenali dan Biasakan diri Anda dengan lingkungan alam, sosial dan budaya.
  2. Memiliki kemampuan dan keterampilan dan pengetahuan tentang wilayah yang berguna baginya atau lingkungan masyarakat pada umumnya.
  3. Memiliki sikap dan perilaku sesuai dengan nilai/aturan yang berlaku di wilayah ini, serta melestarikan dan mengembangkan nilai luhur dari budaya lokal untuk mendukung pembangunan nasional.
  4. Menyadari lingkungan dan masalah yang ada di masyarakat dan dapat membantu untuk menemukan solusinya.

Fungsi Muatan Lokal

Fungsi pembelajaran dan kurikulum muatan lokal menurut Hamalik (2007:266) adalah:

  1. Fungsi Penyesuaian. Madrasah merupakan salah satu komponen masyarakat, karena Madrasah berada di dalam masyarakat. Oleh karena itu, program Madrasah harus disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan, wilayah dan masyarakat.
  2. Fungsi integrasi. Siswa merupakan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, konten lokal adalah program pendidikan yang berfungsi untuk melatih siswa individu untuk berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya atau untuk berfungsi untuk membangun dan mengintegrasikan siswa pribadi dengan komunitas mereka.
  3. Fungsi perbedaan. Satu siswa dengan yang lain berbeda. Konten lokal adalah program pendidikan yang fleksibel, sebuah program pendidikan yang perkembangannya disesuaikan dengan minat, bakat, keterampilan dan kebutuhan siswa, lingkungan dan wilayah.
Lihat Juga:   Pasar Modal Adalah

Ruang Lingkup Muatan Lokal

  • Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah

Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah adalah bahwa segala sesuatu di daerah tertentu pada dasarnya terkait dengan lingkungan alam, sosial ekonomi lingkungan dan lingkungan sosial budaya. Kebutuhan daerah adalah semua yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerah, terutama untuk kelangsungan hidup dan peningkatan tingkat kehidupan masyarakat.

  • Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal

Lingkup ini dapat mencakup bahasa daerah, Inggris, seni daerah, keterampilan dan kerajinan dari daerah, adat istiadat dan pengetahuan tentang berbagai karakteristik lingkungan alam sekitarnya, serta hal yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan.


Syarat Pengembangan Muatan Lokal

Berikut dibawah ini beberapa syarat yang harus terpenuhi dalam pengembangan muatan lokal, yaitu:

  1. Harus mencerminkan Visi, misi, serta tujuan madrasah dalam pengembangan muatan lokal.
  2. Harus mencerminkan pengembangan kompetensi yang sesuai dengan ciri khas, potensi daerah serta madrasah dalam pengembangan muatan lokal.
  3. Pentingnya muatan lokal dalam daya saing madrasah harus tergambar dalam pengembangan muatan lokal.
  4. Sumber daya madrasah memenuhi syarat dalam penyelenggaran muatan lokal.
  5. Rumusan SKL, Sk dan KD harus jelas dari berbagai macam muatan lokal yang sedang dikembangkan.
  6. Pemaparan silabus yang diselenggarakan.
  7. Model pelaksanaan dan penilan harus jelas.

Langkah mengambangkan Muatan Lokal melalui Media Pembelajaran

Mengidentifikasi kondisi lokal, baik dalam kaitannya dengan kondisi lokal dan dengan kebutuhan daerah tertentu. Data pada keadaan wilayah dapat diperoleh melalui instation penyedia data yang diperlukan seperti statistik, Bappeda atau lembaga lainnya. Rencana pembangunan daerah meliputi prioritas pembangunan daerah, baik pembangunan jangka pendek, pembangunan jangka panjang dan pembangunan berkelanjutan. Secara khusus, hal ini dapat meningkatkan atau sumber aspirasi publik tentang konservasi alam dan pengembangan kawasan, serta konservasi alam dan pemberdayaan. Selain itu, dapat menghilangkan karakteristik daerah, seperti jenis makanan yang dapat dibuat oleh Makassar.

Menentukan fungsi dan komposisi muatan lokal. Idealisasi retribusi lokal ini untuk melestarikan dan mengembangkan budaya daerah; Meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaan tertentu; Meningkatkan keterampilan wiraswasta; Meningkatkan penguasaan bahasa asing untuk penggunaan sehari-hari;

Menentukan bahan studi muatan lokal. Aspek ini dilakukan dengan menyesuaikan muatan lokal dengan tingkat kelas atau usia siswa, tersedianya alat pembelajaran yang mendukung, dan tidak bertentangan dengan nilai agama dan budaya.

Lihat Juga:   Gurindam Adalah

Menentukan topik Pembelajaran Muatan lokal. Atas dasar konten lokal, bahan pelajaran dapat ditentukan bahwa kegiatan belajar dirancang sedemikian rupa sehingga keterampilan pengetahuan dapat dibuat dan sikap murid dapat diubah. Bentuknya mungkin merupakan kegiatan yang konsisten dengan karakteristik daerah potensial dan prospek pembangunan daerah, termasuk keunggulan regional. Dalam aspek ini, penggunaan dan penggunaan media pembelajaran sangat penting jika tidak langsung dapat diakses oleh siswa, sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk visualisasi media pembelajaran.

Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu pada isi standar BSNP. Pengembangan standar kompetensi yang didasarkan pada materi seperti Knowledge Base dan kompetensi dasar adalah kompetensi yang dibutuhkan siswa untuk menguasai adalah langkah pertama dalam menerapkan topik substantif lokal di sekolah.


Pelaksanaan Pembelajaran Muatan Lokal

Pelaksanaan pembelajaran muatan lokal menurut peraturan kemendibud No. 81A Tahun 2013, adalah:

  1. Muatan lokal diajarkan di setiap tingkat kelas, mulai dari tingkat pendidikan pra satuan hingga unit pendidikan menengah. Terutama dalam pra-unit pendidikan, Muatan lokal tidak dalam bentuk mata pelajaran.
  2. Muatan lokal dilakukan sebagai mata pelajaran yang terpisah dan/atau bahan penelitian yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan diri.
  3. Alokasi waktu adalah 2 jam seminggu ketika muatan lokal adalah mata pelajaran khusus Muatan lokal.
  4. Muatan lokal berjalan selama satu semester atau satu tahun atau bahkan lebih dari tiga tahun.
  5. Proses pembelajaran Muatan lokal mencakup empat aspek kognitif, afektif, psikomotor dan tindakan.
  6. Ulasan pembelajaran Muatan lokal memprioritaskan kinerja, produk, dan portofolio.
  7. Unit pendidikan dapat menentukan satu atau lebih jenis materi pelajaran untuk Muatan lokal.
  8. Pemeliharaan pajak lokal disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik unit pendidikan.
  9. Unit pendidikan yang tidak memiliki staf khusus untuk Muatan lokal dapat bekerja sama atau menggunakan kekuatan pihak lain.

Akhir Kata

Demikianlah ulasan dari pengajar.co.id mengenai Muatan Lokal: Pengertian, Menurut Para Ahli, Landasan Hukum, Tujuan, Ruang Lingkup, Syarat Pengembangan, Fungsi, Langkah Pengembangan Mata Pelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran, semoga bisa bermanfaat untuk anda.