Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel yang berjudul Pengertian Logika Adalah: Sejarah, Tujuan, Konsep, Manfaat, yuk sama-sama kita bahas dibawah ini :
Pengertian Logika
Logika adalah hasil dari pertimbangan pikiran yang diungkapkan melalui kata-kata yang diungkapkan dalam bahasa. Kata Logika berasal dari bahasa Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti salah satu cabang ilmu filsafat.
Dalam hal ini, logika disebut logike episteme atau dalam bahasa Latin : logica scientia yang berarti ilmu logika atau ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan berpikir secara tepat, lurus dan teratur.
Pengertian Logika Menurut Para Ahli
-
Menurut Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso
Dalam pandangannya, logika didefinisikan sebagai ilmu dan kemampuan berpikir dan penalaran dengan benar.
-
Menurut Aristoteles
Logika diartikan sebagai ajaran pemikiran ilmiah yang berbicara tentang bentuk pemikiran itu sendiri dan hukum yang menguasai pemikiran.
-
Menurut Soekadijo
Logika didefinisikan sebagai metode atau teknik yang dibuat untuk memeriksa keakuratan Menalar.
Sejarah Logika Pada Masa Yunani Kuno
Logika dimulai dengan Thales (624 SM – 548 SM), filsuf Yunani pertama yang meninggalkan semua dongeng, takhayul, dan tokoh, lalu beralih ke akal untuk menyelesaikan rahasia alam semesta.
Thales mengatakan bahwa air adalah arkhe (Yunani), yang berarti prinsip atau prinsip utama alam semesta. Pada saat itu Thales telah memperkenalkan logika induktif.
Aristoteles kemudian memperkenalkan logika sebagai sains, yang kemudian disebut logika ilmiah. Aristoteles mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulan bahwa air adalah alam semesta kuno berdasarkan fakta bahwa air adalah jiwa dari semua benda.
Dalam logika Thales, air adalah alam semesta kuno menurut Aristoteles yang disimpulkan dari:
- Air adalah jiwa tanaman (karena tanpa air tanaman yang mati)
- Air adalah jiwa binatang dan jiwa manusia
- Air juga uap
- Air juga es
Karenanya, air adalah jiwa dari segalanya, yang berarti air adalah alam semesta.
Sejak filsuf Thales menyampaikan pernyataannya, logika sudah mulai berkembang. Sofis dan Plato (427 SM-347 SM) juga memimpin dan memberikan saran di bidang ini.
Pada masa Aristoteles, logika masih disebut analitik, yang secara khusus memeriksa berbagai argumen yang menyimpang dari proposisi yang benar, dan dialektika yang secara khusus memeriksa argumen yang menyimpang dari proposisi yang kebenarannya masih diragukan. Inti dari logika Aristoteles adalah silogisme.
Buku Aristoteles dari Oraganon (instrumen) sama dengan enam, yaitu:
- Categoriae menjelaskan artinya
- De interpretasikan pada keputusan
- Posteriora Analytica pada tes.
- Analytica Priora pada silogisme.
- Topik tentang topik dan metode debat.
- De sohisticis mengeluhkan kesalahan dan kesalahan pemikiran.
Pada 370 SM – 288 SM Theophrastus, murid Aristoteles yang merupakan kepala Lyceum, melanjutkan pengembangan logika.
Logika istilah diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Zeno dari Citium 334 SM – 226 SM, pelopor para tabah. Sistematisasi logika terjadi selama periode Galen (130 AD – 201 AD) dan Sixtus Empiricus 200 AD, dua dokter yang mengembangkan logika dengan menerapkan metode geometris.
Porohyus (232 – 305) membuat pengantar (eisagoge) untuk Categoriae, salah satu buku Aristoteles.
Boethius (480-524) menerjemahkan Eisagoge Porfirio ke dalam bahasa Latin dan menambahkan komentarnya.
St Yohanes dari Damaskus (674 – 749) menerbitkan Fons Scienteae. (wikipedia)
Manfaat Logika
Berikut dibawah ini merupakan manfaat logika, yaitu :
- memberikan pemikiran yang abstrak, cermat dan objektif.
- Dapat meningkatkan kecerdasan dan secara otomatis meningkatkan kemampuan untuk berpikir secara tajam dan mandiri.
- mempersiapkan dan mengasah diri Anda untuk dapat berpikir secara rasional, kritis, metodis, lurus, tertib, dan koheren.
- Dapat meningkatkan kemampuan analisis dari peristiwa yang ada.
- Dapat meningkatkan rasa cinta akan kebenaran.
- Menghindari pemikiran atau kekeliruan data dari informasi yang salah.
Jenis-Jenis Logika
Berikut dibawah ini merupakan jenis jenis logika, yaitu :
-
Logika Formal
Logika formal adalah pemikiran atau pemahaman logika yang dianggap sebagai logika tradisional atau logika filosofis. Dimana dalam hal ini mengacu pada studi kesimpulan dengan konten formal dan eksplisit murni.
-
Logika Informal
Logika informal atau lebih dikenal sebagai informal logic adalah disiplin ilmu baru yang mempelajari mengenai argumen bahasa alami.
-
Logika Simbolis
Logika simbolik adalah logika yang membahas abstraksi simbolis yang menangkap karakteristik formal dari inferensi logis.
-
Logika Matematika
Logika matematika lebih terarah pada penerapan teknik logika pada penerapan teknik matematika, atau lebih banyak perhatian pada representasi dan analisis logika formal. Pada dasarnya di sini adalah penggunaan awal matematika dan geometri, yang terkait dengan logika dan filsafat sejak zaman Yunani kuno seperti Euclid, Plato dan Aristoteles.
Dasar-Dasar Logika
-
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah penalaran yang menggunakan informasi, premis, atau aturan umum yang berlaku untuk mencapai kesimpulan yang terbukti. Dalam hal ini, penalaran deduktif membangun atau mengevaluasi argumen deduktif dan valid jika kesimpulannya adalah konsekuensi logis dari premis tersebut.
Contoh Argumen Deduktif
- Manusia adalah mahluk hidup (premis minor)
- Semua mahluk hidup pasti akan mati (premis mayor)
- Manusia pasti akan mati (kesimpulan)
-
Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah penalaran yang diawali dari serangkaian fakta khusus untuk menghasilkan kesimpulan umum.
Contoh Argumen Induktif
- Kucing angora memiliki sebuah jantung
- Kucing Bengal juga memiliki sebuah jantung
- Kucing persia memiliki sebuah jantung
- Semua jenis kucing pasti punya jantung
Demikianlah artikel dari pengajar.co.id yang berjudul Pengertian Logika Adalah: Sejarah, Tujuan, Konsep, Manfaat, semoga bisa bermanfaat.