Revolusi Industri 4.0 Adalah

Diposting pada

Halo Guys Kali ini Pengajar.co.id ingin membagikan artikel tentang Revolusi Industri 4.0 Berikut penjelasannya:

Revolusi Industri 4.0 Adalah


Pengertian Revolusi Industri 4.0 Adalah

Industri 4.0 adalah sebuah tren di dunia industri yang mengkolaborasikan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Pada industri 4.0, teknologi manufaktur telah masuk pada tren otomatisasi serta pertukaran data. Hal itu mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, serta komputasi kognitif.

Tren tersebut sudah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, malah gaya hidup manusia itu sendiri. Singkatnya, revolusi 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang bisa terhubung dengan bermaca-macam bidang kehidupan manusia.


Prinsip Rancangan Industri 4.0

1. Interoperabilitas (kesesuaian)

Kecanggihan mesin, perangkat, sensor, serta manusia yang terhubung saling berkomunikasi satu sama lain lewat media internet untuk segalanya (IoT) maupun internet pada khalayak (IoT).

2. Transparansi Informasi

Kemampuan sistem informasi tujuannya menciptakan salinan dunia fisik secara virtual untuk memperkaya model pabrik digital dan data sensor.

3. Bantuan Teknis

Pertama kemampuan sistem bantuan guna membantu manusia mengumpulkan data serta membuat visualisasi supaya mampu membuat keputusan yang bijak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik guna membantu manusia melakukan bermaca-macam tugas yang berat, tidak menyenangkan, maupun tidak aman untuk manusia.

4. Keputusan Mandiri

Kemampuan sistem siber-fisik guna membuat keputusan serta melakukan tugas dengan mandiri.

Persiapan Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 pasti membawa banyak perubahan dengan semua konsekuensinya, industri akan semakin kompak serta efisien. Tapi ada juga risiko yang mungkin muncul, contohnya berkurangnya Sumber Daya Manusia karena digantikan oleh mesin atau robot.

Lihat Juga:   Kerajaan Kutai

Dunia sekarang ini memang tengah mencermati revolusi industri 4.0 ini secara saksama. Berjuta peluang ada di situ, namun di sisi lain ada berjuta tantangan yang mesti dihadapi.

Tenaga manusia dan hewan digantikan pada kemunculan mesin. Mesin uap pada abad ke-18 ialah salah satu pencapaian tertinggi. Revolusi 1.0 tersebut dapat meningkatkan perekonomian yang luar biasa. Sepanjang 2 abad sesudah revolusi industri pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat 6 kali lipat.

Revolusi Industri 2.0 perubahannya ditunjukkan dengan berkembangnya energi listrik serta motor penggerak. Manufaktur serta produksi massal terjadi. Pesawat telepon, mobil, serta pesawat terbang menjadi contoh pencapaian tertinggi.

Perubahan sangat cepat terjadi pada revolusi Industri 3.0. Ditandai pada tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi, dan otomatisasi. Teknologi digital serta internet mulai dikenal pada akhir era tersebut. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berkembangnya Internet of/for Things, kehadirannya sangat cepat.

Banyak hal yang tidak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul serta menjadi inovasi baru, lalu membuka lahan bisnis yang sangat besar. Adanya transportasi dengan sistem ride-sharing seperti Go-jek, Uber, dan Grab. Kehadiran revolusi industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru, serta profesi baru yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Tantangan Industri 4.0

Kementerian Perindustrian akan membuat program Making Indonesia 4.0 adalah Peta Jalan (RoadMap) terdepan tujuannya  mengimplementasikan strategi menghadapi era revolusi industri ke-4 (Industry 4.0). Roadmap itu tepatnya akan diluncurkan pada 4 April 2018.

Sebagai langkah awal dalam menjalankan Making Indonesia 4.0, ada 5 industri yang menjadi fokus implementasi industri 4.0 di Indonesia, yakni:

  1. Makanan dan minuman
  2. Tekstil
  3. Otomotif
  4. Elektronik
  5. Kimia

Kelima sektor itulah yang akan menjadi contoh untuk penerapan industri 4.0, penciptaan lapangan kerja baru serta investasi baru berbasis teknologi. Revolusi mental pun wajib dijalankan, mulai dari mengubah mindset negatif serta ketakutan pada industri 4.0 yang akan mengurangi lapangan pekerjaan maupun paradigma bahwa teknologi adalah sulit.

Lihat Juga:   Sekretaris

Kita mesti berusaha untuk terus-menerus meningkatkan kemampuan belajar, ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan era industri 4.0, sehingga kita akan memiliki daya saing yang lebih kuat. Kita tentu berharap industri 4.0 tetap di kendali. Mesti tercipta kesadaran bersama baik oleh pemerintah, dunia usaha ataupun masyarakat, bahwa perubahan besar dalam industri 4.0 adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari.

Dengan semua potensi yang ada kita wajib menjadi pelaku aktif yang mendapat manfaat atas perubahan besar itu. Tantangan ke depan ialah meningkatkan skill tenaga kerja di Indonesia, mengingat 70% angkatan kerja ialah lulusan SMP. Pendidikan sekolah vokasi menjadi sebuah keharusan supaya tenaga kerja dapat langsung terserap ke industri.

Selain itu Pemerintah mesti meningkatkan porsi belanja riset baik lewat skema APBN atau memberikan insentif untuk Perguruan Tinggi serta perusahaan swasta. Sekarang ini porsi belanja riset Indonesia hanya 0,3% dari PDB di tahun 2016, sedangkan Malaysia 1,1% dan China sudah 2%. Belanja riset termasuk pendirian techno park di bermacam-macam daerah sebagai pusat sekaligus pembelajaran untuk calon-calon wirausahawan di era revolusi industri 4.0.

Harapannya tingkat inovasi Indonesia yang sekarang ini ada diperingkat 87 dunia mampu terus meningkat sehingga lebih kompetitif di era transisi teknologi ssekarang ini. Kesimpulannya revolusi industri 4.0 bukanlah sebuah kejadian yang menakutkan, justru peluang makin luas terbuka untuk anak bangsa guna berkontribusi pada perekonomian nasional.

Demikianlah artikel dari pengajar.co.id tentang Revolusi Industri 4.0