Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel mengenai Barter Adalah, yuk disimak ulasannya dibawah ini:
Pengertian Barter Adalah
Barter adalah kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa perantaraan uang.
Tahap selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari dari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya
Sejarah Barter
Barter merupakan salah satu bentuk awal perdagangan. Sistem ini memfasilitasi pertukaran barang dan jasa saat manusia belum menemukan uang.
Sejarah barter dapat ditelusuri kembali hingga tahun 6000 SM. Diyakini bahwa sistem barter diperkenalkan oleh suku-suku Mesopotamia.
Sistem ini kemudian diadopsi oleh orang Fenisia yang menukarkan barang-barang mereka kepada orang-orang di kota-kota lain yang terletak di seberang lautan.
Sebuah sistem yang lebih baik dari barter dikembangkan di Babilonia.
Berbagai barang pernah digunakan sebagai standar barter semisal tengkorak manusia. Item lain yang populer digunakan untuk pertukaran adalah garam.
Dahulu, garam dianggap sebagai barang berharga. Bahkan gaji tentara Romawi dibayar dalam garam.
Kelemahan utama dari barter adalah tidak adanya kriteria standar untuk menentukan nilai barang dan jasa yang rawan mengakibatkan perselisihan serta bentrokan.
Kesulitan tersebut bisa diatasi dengan penemuan uang, meskipun sistem barter tetap hidup dalam berbagai bentuk.
Orang-orang Eropa mulai menjelajah samudera selama Abad Pertengahan untuk kemudian menukarkan barang-barang yang mereka bawa seperti bulu binatang dan kerajinan dengan parfum dan sutra.
Pada awalnya, orang-orang kolonial Amerika tidak punya cukup uang untuk berbisnis sehingga menggunakan barter sebagai bantuan.
Sistem barter juga mewarnai sejarah tahun-tahun awal Universitas Oxford dan Universitas Harvard. Pada masa itu, siswa membayar uang kuliah dengan bahan makanan, kayu bakar, atau ternak.
Barter kembali populer selama Depresi Besar pada tahun 1930-an akibat terjadi kelangkaan uang.
Perlu dicatat pula bahwa Adolf Hitler menggunakan sistem barter untuk mengumpulkan uang sebagai dana perang. Hitler terlibat dalam perdagangan barter dengan Yunani, Swedia, dan Rusia.
Pasca Perang Dunia II, rakyat Jerman juga terpaksa melakukan barter akibat mata uang Jerman yang kehilangan nilai.
Sistem barter telah digunakan di seluruh dunia selama berabad-abad. Penemuan uang tidak lantas mematikan sistem ini.
Saat krisis moneter, misalnya, banyak orang kembali melirik barter karena fluktuasi nilai mata uang yang tidak menentu.
Ciri-Ciri Barter
Berikut dibawah ini merupakan ciri ciri barter, yaitu:
- Kedua orang tersebut harus mempunyai barang atau benda.
- Kedua orang yang ingin barter harus mempunyai kesepakatan sesuai kebutuhan.
- Saling tukar-menukar barang mereka sendiri.
Syarat Barter
Syarat terjadinya barter :
- Setiap pihak yang akan bertukar harus membuktikan bahwa keberadaan barang ditebus secara real time.
- Setiap pihak yang akan bertukar harus mengharuskan setiap barang lain ditebus, dan dilakukan pada saat yang sama. Jadi tidak ada unsur pemaksaan dan keterlambatan dalam transaksi di luar perjanjian.
- Barang ditukar dalam kegiatan barter harus memiliki nilai yang sama atau setidaknya di dekat mana seseorang dapat dilihat dalam kualitas atau kuantitas. Hal ini diperlukan untuk mendiskusikan dan disepakati antara para pihak yang terlibat.
Jenis-Jenis Barter
Berikut dibawah ini Jenis-Jenis Barter, yaitu:
-
Barter Langsung
Jenis ini adalah jenis pertukaran barang dengan barang dengan secara langsung.
-
Barter Alih
jenis bareter ini adalah misalkan salah satu negara yang melakukan barter tidak dapat mamanfaatkan barang hasil dari barternya sampai sampai harus mengalihkan barang tersebut ke negara lainnya.
-
Barter Imbal Beli
Jenis barter ini adalah karena terdapat sebuah kerjasama dalam saling membeli barnag atau jasa yang saling membutuhkan satu sama lain.
Kelemahan Barter
Berikut dibawah ini merupakan kelemahan kelemahan yang terdapat pada barter, yaitu:
-
Alat Tukar Susah Untuk Dibawa ke Mana-Mana
Kalau jumlah barang yang hendak dibelanjakan/ditukarkan masih sedikit dan berukuran kecil, tidak ada masalah. Namun coba dibayangkan bila orang kaya yang memiliki banyak sapi hendak belanja di suatu tempat. Betapa repotnya ia harus membawa sapinya kesana-kemari.
-
Susah Transaksi
Untuk sebuah transaksi terjadi kedua belah pihak harus menginginkan barang yang dimiliki satu sama lain. Jika seorang pembuat topi tidak menginginkan barang si peternak sapi, maka peternak tersebut batal memiliki topi.
-
Alat Tukar Susah untuk Dipecah-Pecah
Apabila si peternak sapi hanya ingin membeli satu topi, maka kesulitan pertama yang akan ia temui adalah ia harus memotong-motong sapinya terlebih dahulu ke ukuran yang lebih kecil, dan kedua sisanya mau dikemanakan?
-
Susah Menentukan Standar Nilai Tukar
1 sapi itu nilainya berapa banyak topi, berapa banyak kentang, berapa banyak kopi, dsb.? Bayangkan ada berapa banyak barang yang ada di dunia, dan masing-masing harus dibuat daftar nilai tukarnya.
-
Susah Menyimpan Kekayaan
Bayangkan kalau kekayaan Anda berupa jeruk segudang. Bukankah jeruk akan membusuk? Anda akan kehilangan harta.
-
Tidak adanya kriteria standar untuk menentukan nilai barang dan jasa yang rawan mengakibatkan perselisihan serta bentrokan.
Kelebihan Barter
Berikut dibawah ini merupakan Kelebihan barter, yaitu:
-
Orang Akan Saling Mengenal
Karena sering bertukar barang akan membuat seseorang lebih akrab satu sama lain. Karena dengan sistem ini, orang lebih bernegosiasi atau berkomunikasi tentang tradingnya. Tidak seperti penggunaan uang, jika sudah dibayar maka transaksi selesai.
Orang yang tinggal di masa lalu dengan rata mereka memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. Salah satunya adalah adanya sistem pertukaran ini. Semakin banyak orang bertukar daripada lebih banyak orang akan dikenal.
-
Ada Pihak yang Untung
Pada praktek sistem pertukaran harus ada satu pihak yang diuntungkan. Karena kurangnya nilai patokan standar antara barang dan barang lainnya. Tapi pasti akan ada pesta yang akan merasakan kerugian.
-
Adanya Tolong Menolong
Karena telah sering bertukar antara satu pihak dan yang lainnya. Kemudian tubuh akan merasakan saling membantu satu sama lain. Dan itu juga akan menyebabkan toleransi yang besar bagi sesama manusia.
Contoh Barter
Berikut dibawah ini adalah contoh barter, yaitu:
-
Contoh 1
Desi mempunyai sayur mayur namun ia memerlukan beras untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya sedangkan Mawar mempunyai beras namun dia memerlukan sayuran untuk dimakan. maka Desi dan Mawar seharusnya melakukan barter atau kegiatan tukar menukar barang untuk mencapai kebutuhan masing masing.
-
Contoh 2
Seseorang yang membutuhkan barang dan tidak bisa memenuhi kebutuhannyam ia bisa memenuhi kebutuhannya dengan bertukar barang dengan orang yang memiliki barang tersebut, hal tersebut mungkin kurang relefan, karna biasanya barang yang di tukar tidak sama nilai nya antara barang satu dengan barang satunya.
-
Contoh 3
Pak Budi mempunyai 1kg beras,sedangkan Pak Ardi mempunyai 1kg ikan,waktu itu Pak Budi kehabisan lauk,dan persediaan beras Pak Ardi habis,maka terjadilah tukar-menukar barang yg disebut barter.
Akhir Kata
Demikianlah ulasan dari pengajar.co.id mengenai Barter Adalah: Pengertian, Sejarah, Ciri, Syarat, Jenis, Kelemahan, Kelebihan, Contoh, semoga bisa bermanfaat untuk anda.