Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel yang berjudul 5 Contoh Cerita Fantasi : Pengertian, Struktur & Jenis (LENGKAP), yuk kita bahas sama-sama dibawah ini :
Pengertian Cerita Fantasi
Cerita fantasi adalah sebuah cerita yang hanya berbentuk khayalan, imajinasi dan angan-angan dari pengarang yang diceritakan pada alur normal.
Biasanya cerita ini akan sedikit berlebihan dalam mensettingnya, tokoh cerita atau konflik yang tidaklah realistis. Malah hal seperti itu akan membuat cerita ini akan menonjol dan bahkan disukai oleh banyak orang.
Struktur Cerita Fantasi
Berikut dibawah ini Struktur cerita fantasi, yaitu :
- Orientasi : yaitu dimana orang yang mengarang memperkenalkan tentang tema, pemeran toko, dan sedikit alur dari cerita kepada para pembacanya.
- Konflik: yaitu bagian yang terdapat permasalahannya dimulai dari awal hingga ke puncak permasalahnya.
- Resolusi: yaitu bagian ini adalah bagian akhir dari permasalahan atau konflik yang terjadi. Resolusi bagian penentu yang akan mengarah pada ending.
- Koda : pada bagian ini adalah sebuah penutup dari cerita fantasi. Akhir dibedakan menjadi dua, yaitu happy ending dan sad ending.
Jenis-Jenis Cerita Fantasi
Berikut dibawah ini merupakan jenis jenis dari cerita fantasi, yaitu :
-
Cerita Fantasi Total
Adalah cerita yang sepenuhnya dikarang oleh si pembuatnya meliputi tokoh, tempat, dan alur cerita.
-
Cerita Fantasi Irisan
Adalah cerita fantasi yang mengangkat unsur nyata mulai dari nama, tempat, atau sebuah kejadian.
-
Cerita Fantasi Sezaman
Latar Sezaman ialah sebuah latar pada periode satu waktu tanpa adanya tambahan masa lalu ataupun masa depan.
-
Cerita Fantasi Lintas Waktu
Lintas waktu bisa menggunakan dua atau lebih waktu berbeda pada sebuah cerita, misalkan pada zaman purba dan zaman modern.
Contoh Cerita Fantasi
Berikut dibawah ini contoh cerita fantasi, yaitu :
-
Tragedi Di Perkemahan
Pada suatu hari, Nico mengajak teman-temannya untuk pergi berjelajah ke hutan perkemahan untuk mengungkap misteri yang sering terjadi di sana. Ada banyak teman-temannya yang setuju dengan rencananya dan mau ikut pergi menjelajah dengannya. Mereka adalah teman sekolahnya. Mereka adalah Nico, Tania, Risa, Dira, Zahra, Ayu, Rudi, Ratih, Lily, Andri, Mita, Robby dan Tyas.
Keesokan paginya mereka bertiga belas pergi ke hutan tempat perkemahan itu. Mereka pergi ke sana dengan menaiki bus dan dipimpin oleh Nico. Setelah sampai di dekat hutan, mereka turun karena tidak ada jalur bus untuk masuk ke hutan. Mereka pun berjalan kaki masuk ke dalam hutan dengan dipimpin oleh Nico ”SANG PROFESOR”. Setekah agak jauh mereka berjalan, Nico pun lupa ke arah mana untuk menuju ke Bumi Perkemahan. Karena Nico lupa rute ke Bumi Perkemahan, mereka pun tersesat dan salah jalur menuju jurang.
Setelah mereka mendekati jurang, Nico dan teman-temannya tidak tahu kalau di depannya ada jurang. Sehingga membuat Nico terpeleset dan jatuh ke dalam jurang. Teman-temannya pun segera menolong Nico dan Nico akhirnya dapat naik ke atas. Karena peristiwa itu Nico sangat ketakutan sehingga ia berubah menjadi sebuah buku. Lalu Tania segera mengambil buku itu dan membawanya.
Karena sudah hampir larut malam, mereka beristirahat. Ketika akan tidur Dira merasa lapar karena dari pagi ia belum makan. Kemudian Rudi memberikan bekal makanannya kepada Dira dan menemani Dira. Setelah itu mereka semua tidur dengan sangat pulas.
Keesokan harinya, mereka semua terbangun dari tidurnya. Tania menyadari kalau tiga orang temannya tidak ada bersama mereka, yaitu Ayu, Ratih, dan Mita. Lalu Tania mengajak temannya untuk mencari Ayu, Ratih, dan Mita. Karena panik dan terburu-buru mereka tidak sadar kalau Risa dan Dira tertinggal di tempat tadi. Ketika agak jauh mereka baru menyadari kalau Risa dan Dira tertinggal. Lalu mereka cepat-cepat kembali ke tempat peristirahatan mereka tadi.
Setelah sampai disana, ternyata Risa dan Dira sudah tidak ada di sana. Mereka pun segera mencari Risa dan Dira sampai mereka menemukan desa yang terpencil di tengah hutan. Lalu mereka meminta bantuan kepada penduduk untuk mencari teman mereka yang hilang. Lalu penduduk menawarkan salah satu rumah untuk tempat mereka beristirahat selama pencarian teman mereka.
Setelah malam tiba, mereka semua tertidur karena besok mereka akan kembali mencari teman mereka yang hilang. Kecuali Tania, Tania tidak dapat tidur karena memikirkan teman-temannya yang hilang.
Tiba-tiba Tania mendengar sekelompok penduduk yang membicarakan tentang rencana jahat mereka untuk membunuh Tania dan teman-temannya. Tania kaget mendengar pembicaraan rencana jahat penduduk terhadap mereka. Lalu Tania segera berlari menuju teman-temannya yang sedang tertidur dan membangunkannya secara pelan-pelan. Setelah mereka semua bangun Tania langsung menceritakan tentang apa yang didengarnya tadi. Mereka semua kaget tentang apa yang telah diceritakan Tania. Dan akhirnya mereka membuat rencana untuk menjebak warga yang punya rencana jahat kepada mereka. Mereka semua sepakat akan menjebak warga dengan merelakan salah satu teman mereka untuk dijadikan umpan yaitu Tyas.
Keesokan harinya, mereka menjalankan rencana mereka untuk menjebak warga. Pertama-tama, mereka pamit kepada warga untuk jalan-jalan dan mencari teman mereka yang hilang. Mereka juga meminta warga untuk menjaga Tyas yang sedang tertidur karena kecapekan. Setelah itu mereka bersembunyi dan mengintai apa yang akan dilakukan warga kepada Tyas.
Setelah beberapa lama mereka mengintai warga, mereka melihat kalau warga membawa Tyas ke luar rumah secara paksa dan membawanya menuju suatu tempat. Dan ternyata tempat itu adalah tempat menjadikan tumbal.
Sesampainya di tempat itu, warga membunuh Tyas sebelum dijadikan tumbal. Melihat itu Tania dan teman-temannya berteriak histeris, sehingga membuat warga mengetahui kalau Tania dan teman-temannya mengikuti warga. Kemudian warga langsung mengejar Tania dan teman-temannya. Tania dan teman-temannya berlari dan berusaha untuk melawan warga.
Akhirnya mereka berhasil mengalahkan warga dan setelah itu mereka berusaha untuk menyelamatkan Tyas tetapi, namun mereka sudah terlambat. Mereka semua menangisi kepergian teman mereka dan menyesal telah menjadikan Tyas korban pembunuhan terakhir.
Di antara mereka bertiga belas yang bersama-sama pergi menjelajahi hutan, hanya delapan orang saja yang selamat yaitu Tania, Zahra, Rudi, Lily, Andri, Mita, Robby dan Nico yang masih ketakutan dan menjadi buku. Setelah keadaan aman tiba-tiba Nico berubah lagi menjadi manusia. Melihat Nico berubah menjadi manusia, Tania langsung berlari menghampiri Nico dan laangsung memeluknya. Nico yang tiba-tiba dipeluk oleh Tania menjadi kaget dan bingung. Kemudian mereka segera kembali ke rumah mereka dan segera melaporkan ke pada polisi tentang kejadian yang mereka ketahui.
TAMAT
-
Vanila
Gemerincing angin bernyanyi dalam gelapnya malam. Pohon pinus yang menjulang tinggi seakan tertawa melihat satu Peri tertangkap untuk menjadi tumbal tuan besar Wolf-nya. Peri kecil berambut perak itu pun bersusah payah melepaskan diri dari lembabnya Lumpur Kematian.
“Arghh…”
Darah dari balik punggunya pun mulai keluar. Lumpur tersebut menghisap habis tenaganya. Sayap sang Peri mulai menghilang tak kasat mata. Rambutnya mulai berubah menjadi kuning pucat, wajahnya mulai kehilangan tanda peri yang ia miliki. Dari jarak dekat sosok hitam memperhatikannya dalam diam.
‘Aku tidak mau berubah jadi manusia’ batinnya berbisik.
Merutuki kebodohan yang ia lakukan, Peri berambut perak tersebut mencari akal untuk menyelamatkannya. Otaknya bekerja sekeras mungkin. Perkiraanya, Peri tersebut berubah hanya 50% menjadi manusia karena ia bukan golongan murni para Peri, ia bisa memanfaatkan perubahannya untuk berjalan dengan jarak 5 langkah untuk ukuran manusia.
“Ya aku harus mencobanya”
Dilangkah kan kaki mungilnya. Nafasnya tersenggal, ia harus banyak mengisi asupan oksigen untuk mencoba kembali.
“sh..ha..sh..ha aku bisa”
Dilangkahkan kembali kaki mungilnya hingga tangan dan tubuhnya bisa menggapai daratan.
Sosok dibalik kegelapan itu pun tersenyum miring melihat pertunjukan santapannya malam ini.
“Ya sekali lagi ayo Vanila” soraknya
Tangan mungilnya berpegangan pada akar pohon yang cukup kuat untuk menolongnya.
“AYOOO VANILLA…SHH.. AAHH”
Nafasnya kembali tersenggal senggal, ditariknya kembali akar pohon tersebut dengan kuat.
“AA..HHH”
Kaki kananya berhasil menggapai daratan. Melihat ke belakang, tersenyum lemah melihat kakinya terselamatkan walau perjuangannya belum usai. Tenggorokannya sangat kering, menelan ludah sebanyak banyaknya peri tersebut mencoba menarik kembali kakinya.
“1..”
“2..”
“3..”
“ARHHHHHH… AYOO SEMANGATT”
Nihil, kakinya belum bisa tertarik keluar. Keringat sudah membanjiri tubuh peri tersebut. Luka di punggungnya pun lekas mengering. Mata Vanila sedikit berkunang-kunang.
‘Tidak! Aku tidak boleh pingsan, usahaku akan gagal kalau pingsan’ batinnya kembali berbicara
“Ayoo Vanila semangat! AHHHHHHHHHHHHH…”
Ditariknya dengan penuh tenaga hingga hampir berhasil. Vanila tersenyum lirih tinggal sedikit lagi. Tubuh mungilnya bergetar hebat. Tidak ada lagi kekuatan yang ia milliki. Vanila mencobanya sekali lagi menarik akar pohon tersebut dan detik berikutnya gelap menyelimuti mata Vanila.
Angin bersorak ramai melihat perjuangan Vanila yang sia sia. Pepohonan pun berbisik ramai atas kekalahan Peri berambut perak yang cantik. Sosok gelap itu pun menghampiri tubuh Peri cantik tersebut. Matanya berkilat menghitam. Tubuh proposional-nya menjadi dambaan setiap melihatnya.
Regan. Ya regan raja Werewolf di Hutan Kematian ini. Semua penghuni hutan tunduk terhadapnya. Malam ini entah mengapa Regan ingin membebaskan wolf-nya. Ia dapat mencium aroma Vanila dari jarak yang sangat jauh. Dia Mate-nya.
‘Tapi mengapa seorang peri?’ batinnya saat pertama kali melihat Peri berambut perak terjebak dalam Lumpur kematian.
Lama ia memperhatikan gerak gerik Peri tersebut, ada sesuatu yang janggal baginya. Peri tidak bisa berubah menjadi 50% setelah memasuki Lembah Kematian. Kemungkinan peri tersebut bukan murni keturanan Peri.
‘Tapi mengapa ia berambut perak?’ batinnya kembali berceloteh menanyakan tanda tanya dalam benaknya.
Setelah melihat usaha peri tersebut hati Regan tersenyum bangga. Luna-nya tidak selemah apa yang difikirkan. Ia bisa melindungi diri sampai batas terakhir.
Dihampiri Peri tersebut dan meniupkan mantra pembebasan untuknya.
‘elefthérosi-ucapnya’. (Bebaskan)
Lumpur hitam pekat itu pun melepaskan kaki sang Peri dan berubah menjadi air yang jernih kembali.
Diangkatnya Peri tersebut kemudian pergi membawa kabar baik untuk Pack-nya.
-
Rainy Girl
Namaku Anita, aku dikenal sebagai gadis pembawa hujan sekaligus gadis pembawa sial.
“pergi kau dari tempat ini!”
“Jangan ke sini… nanti pakaianku tidak bisa kering!”
“Dasar, pembawa hujan sial!”
Cemoohan seperti itu sudah merupakan makananku sehari hari.
Aku memang terlahir dengan sebuah keunikan. Aku tak pernah melihat bagaimana bentuk matahari, seterang apa cahayanya dalam menyinari bumi ini. Hari hariku hanya dipenuhi awan gelap yang membuat orang orang di sekitarku membenciku. Kulitku pucat layaknya mayat yang hidup kembali. Tatapan mataku seakan kosong dan dipenuhi oleh kesedihan. Sudah kucoba pergi ke orang orang yang dipercaya pintar dan memiliki kekuatan magis, namun tak ada satu pun yang bisa menghilangkan keunikanku ini.
“Ma, kenapa aku harus jadi seperti ini.. kenapa harus anita?” tanyaku kepada mama yang mengemasi baju bajuku
“Anita, kamu harus sabar ya, mungkin ini merupakan cobaan dari tuhan” kata mama menghibur
Entah sejak kapan aku menyandang gelar wanita hujan, hanya setauku sewaktu ayahku masih hidup aku masih sempat melihat terangnya matahari. Namun hal itu sudah terjadi sangat lama, bahkan aku tak dapat mengingatnya lagi.
Di sekolah aku pun selalu dikucilkan. Tak ada seorang pun yang mendekat denganku. Terkadang, suasana sedih membuatku merasa tertekan dan cuaca menjadi hujan lebat. Bahkan ketika aku sedang senang bersama mama hujan juga turun. Maka untuk meredam hujan aku jarang merasakan kesedihan dan kebahagiaan.
“hei, Anita! Mau pulang bareng gak?” tawar seorang pria berbadan tinggi jangkung dengan senyum ramah
“a..aku?” ucapku sambil telunjuk mengarah ke diriku
“siapa lagi kalau bukan kamu.. kan Cuma kamu yang punya nama Anita di sini…” ucapnya
Pria itu bernama Reza, aku tak pernah menyangka cowok populer seperti dia akan menyapaku, bahkan tak pernah terbersit di pikiranku dia akan mengajakku pulang bersama.
“ta.. tapi kalau kita pulang bersama, nanti hujan turun akan repot..” kataku
“memang apa pengaruhnya hujan sama kamu?” tanyanya bingung
“memang kamu tak pernah mendengar dari yang lain tentang aku yang membawa hujan?” tanyaku
“kamu? Membawa hujan?? Keren sekali!!!” katanya terkesan
“tapi pokoknya sekarang kita pulang dulu!” tangannya menggenggam tanganku dan mulai berlari menuju parkiran
Cowok aneh, dia populer tapi aneh. Tapi, dari sekian banyak orang yang sudah kutemui, baru dia orang yang memuji keunikanku, bahkan dia orang yang pertama kali pulang bersamaku. Mungkin dia bisa menjadi teman pertamaku.
Kami pun mulai kenal satu sama lain, aku merasa kekosonganku terisi dengan kehadiran Reza di kehidupanku. Namun aku tak melihat adanya perubahan dari cuaca di sekitarku.
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan berlalu. Aku dan Reza menjadi sepasang kekasih. Dia menerima semua kekuranganku, bahkan dia merubah kekuranganku menjadi kelebihan baginya.
Tanpa aku sadari, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, aku melihat matahari terbenam dengan mata kepalaku sendiri. Awan benar benar menghilang dari langit, tak ada tanda tanda adanya turun hujan. Aku sangat menikmati kehidupan yang seperti ini. Bahkan semenjak cuaca menjadi normal, teman teman seperti mulai menerima diriku dengan ramah.
Namun, hal tersebut hanya terjadi beberapa bulan saja. Diriku yang tak pernah kembali menangis menjadi pusat permasalahan lagi bagi orang lain. Kekeringan melanda di sekitarku. Air menjadi kurang, sumur sumur mengering, mata air pun menjadi kering.
Aku bahkan tak sadar bagaimana itu bisa terjadi. Aku merasa semua ini bukan ulahku, namun semua orang berpikir lain. Semuanya berpikir bahwa aku yang selalu ceria menjadi penyebab tak pernah turunnya hujan tersebut.
“Dear, aku mau bicara denganmu” kataku
“ngomongin apa sih honey?” tanya reza yang memanggilku dengan panggilan sayangnya
“sebenernya… aku mau putus sama kamu…” kataku tanpa ragu
“kenapa nit?” panggilannya berubah seusai aku berkata seperti itu
“aku… akan kembali menjadi wanita hujan” kataku
Aku pun pergi meninggalkan Reza, dan bersiap untuk pergi dan tak akan menemuinya. Tangisanku tak terhentikan, Reza mencoba mengejarku namun aku segera menaiki bus kota. Kembali lagi aku melihat gumpalan awan yang memenuhi langit dan turun sebagai hujan. Diriku yang sempat bahagia, kembali mengalami kesedihan yang sangat menyayat. akhirnya hujan lebat turun menjadi kebahagiaan bagi orang orang di sekitarku yang mengalami kekeringan. Diriku kembali menjadi Rainy Girl.
-
Hell
Banyak orang yang mengatakan neraka adalah tempat berapi dimana orang jahat disiksa selama-lamanya setelah mati. Bagaimana menurut kalian?
Menurut pendapatku secara pribadi, aku sama seperti orang lain. Dalam pandanganku, neraka penuh api itu sangat cocok untuk orang-orang yang berbuat jahat kepada orang lain.
Tapi pandangan itu berubah sejak hari itu..
Aku bekerja di sebuah perusahaan di daerah Kota Tangerang. Jarak antara kantor dengan rumahku cukup jauh, kurang lebih satu setengah jam dengan medan yang cukup berbahaya karena banyak dilalui oleh truk besar.
Hari itu, aku pulang larut malam karena banyaknya laporan yang harus diselesaikan. Setelah beres-beres dan mematikan lampu ruang kantor, aku langsung menuju ke tempat parkir.
Selesai memasang earphone dan menyetel musik dengan volume yang memadai, aku pun menyalakan mesin sepeda motor dan langsung menuju ke rumah.
Awalnya perjalananku mulus, tanpa ada kendala. sampai di sebuah jalur yang gelap dan jalanannya cukup rusak, ada sebuah truk yang berjalan cukup cepat, tapi tidak terlalu cepat. Aku pikir truk ini begitu menghambat. Setelah memastikan bahwa jalur sebaliknya sudah aman, aku pun segera memacu sepeda motorku dan mulai menyusul truk tersebut.
Tapi naas, sepeda motorku terjerumus ke dalam sebuah lubang yang cukup besar dan aku kehilangan kendali. Aku pun terjatuh tepat di bawah truk tersebut.
Pemandangan terakhir yang kulihat adalah mendekatnya roda truk yang besar ke arah wajahku dan setelah itu semuanya gelap.
Aku tersadar di tempat aku jatuh. Aku ingat tentang kejadian yang menimpaku dan aku sadar kalau aku sudah mati. Tapi di mana ini? Ini bukan neraka maupun surga seperti yang diceritakan orang-orang sewaktu aku masih hidup.
Ini sama seperti dunia biasa, lengkap dengan udara dingin, gelapnya langit malam, dan jalanan rusak dan gelap yang aku lalui.
Sepeda motorku? Masih ada di sana. Masih tergeletak di sana tanpa ada lecet sedikitpun.
Eh? Kenapa tidak ada lecet? Aku langsung memeriksa tubuhku. Tidak ada lecet sama sekali juga. Jika begitu, kenapa sepeda motorku juga ada di sini? Apa aku belum mati? Banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam benakku.
Setelah termenung sejenak, aku langsung membangunkan motorku yang terjatuh dan berkendara ke rumah. Kondisinya sangat sepi. Tapi aku tidak terlalu mempedulikannya. Terlalu banyak pertanyaan dalam pikiranku yang belum terjawab.
Begitu pula pada saat aku sampai di jalanan yang sudah cukup terang karena diterangi lampu jalanan. Kenapa lampu jalanan ini menyala? Apa mungkin ada yang mengoperasikan listrik di dekat sini? Begitu pula saat sampai di rumah. Listrik dan air masih menyala. Tapi karena hari sudah terlalu larut dan aku mulai mengantuk, aku pun menyudahi hari itu.
Keesokan harinya, keadaan masih sama. Aku pun mencoba untuk menyalakan tv dan melihat apakah ada saluran televisi yang bekerja. Seharusnya, dengan kondisi “dunia” yang sepi seperti ini, listrik, air, tv, dan internet tidak dapat digunakan. Tapi, setelah aku mengetes segala sesuatu, semuanya bekerja dengan sempurna.
Apa maksudnya ini? Bagaimana mereka dapat berfungsi tanpa ada orang yang mengoperasikannya? Atau jangan-jangan..
Aku mencoba berkeliling, mencari makhluk hidup yang dapat kutemukan. Tanaman ada di sini, tapi binatang dan manusia tidak dapat kutemukan sama sekali.
Aku mencoba pergi ke sebuah restaurant cepat saji yang berada di daerah Karawaci. Semua makanannya tersedia dan seperti baru dimasak. Aku mencoba mengambil sebuah ayam goreng tepung dan memakannya dan setelah memastikan bahwa seluruh ayam tersebut masih baru, aku mencoba membuang semua ayam itu.
Aku juga membalikkan hampir seluruh meja, memecahkan kaca, dan membuang banyak sekali alat-alat masak ke jalan. Jika teori yang ada dalam pikiranku benar, maka benda-benda ini akan kembali seperti semula pada saat aku pergi meninggalkan tempat ini.
Aku mencoba berkeliling selama beberapa jam dan kembali lagi ke restaurant tersebut. Kondisinya masih sama, berantakan akibat ulahku.
Setelah memastikan bahwa teoriku salah, aku langsung menuju ke restaurant lainnya, mengambil makanan dan segera pulang. Kalau begini aku harus menghemat bahan makanan takut sewaktu-waktu bahan makanan akan habis.
Hari itu pun berlalu dengan banyaknya pertanyaan yang masih membayangi kepalaku. Setelah makan, aku segera tidur
Aku kembali lagi ke restaurant tempat aku mengacak-acak segala sesuatu. Semuanya terlihat baru. Masakannya terlihat seperti sebelum aku mengacak-acak tempat tersebut.
Apa maksudnya ini? Karena takut, aku lari keluar dan berteriak sekeras-kerasnya, berharap ada orang yang mendengar. Jelas tidak ada yang menjawab.
Pada poin ini, aku mulai putus harapan. Bagaimana caraku keluar dari dunia tanpa makhluk hidup ini?
Saat sedang memikirkan hal itu, sebuah menara tinggi terlihat olehku. Itu jalan keluarku..
Setelah mempersiapkan mental, aku memandang sekeliling untuk terakhir kalinya lalu melompat dari lantai 25 gedung tadi. Aku pikir, dengan melakukan ini aku dapat terbebas dari dunia ini. Aku tidak akan terjebak di dunia yang konyol ini!
Aku terbangun di tempat aku terjatuh. Tidak ada luka atau lecet sama sekali. Hari masih pagi pada saat aku terbangun. Dan semuanya masih sama, Sepi.
Setelah itu, aku melakukan banyak “cara” untuk dapat keluar dari dunia tersebut seperti melompat dari gedung tinggi, meminum racun, menggantungkan diri pada sebuah pohon. Semuanya selalu berakhir sama. Aku terbangun di tempat aku tewas, tergeletak di tanah tanpa lecet sedikitpun, dan hari selalu masih pagi ketika aku bangun.
TIDAK ADA CARA UNTUK KELUAR DARI DUNIA INI..
Jika kalian masih berpikir neraka adalah tempat yang ramai dimana orang disiksa selama-lamanya, kalian salah. Entah sudah berapa lama aku di sini. Entah sudah berapa kali aku berusaha keluar dari dunia ini. Aku bahkan tidak tahu apa aku masih waras atau apa.
Yang jelas, setelah menulis semua ini, aku akan mencoba pergi ke suah gunung berapi aktif yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Mungkin jika aku melemparkan diriku kedalam lava yang panas, aku tdak akan terbangun lagi di tempat ini.
-
Teror Terencana
Di sebuah kota di Amerika Serikat terjadi sebuah teror. Anak-anak nakal di kota itu tiba-tiba menghilang. Salah satu dari anak yang hilang itu adalah Alex. Alex adalah pemimpin dari anak anak nakal di kota itu. Orangtua Alex dan orangtua anak yang hilang lainnya tidak mengingat bahwa mereka pernah mempunyai anak. Alex mempunyai kakak perempuan bernama Alice.
Alice dan teman-temannya di kota itu menyadari bahwa Alex dan yang lainnya tiba-tiba menghilang. Mereka bertanya-tanya ke mana anak-anak itu menghilang. Saat mereka sedang bingung mereka bertemu dengan seorang pria tua. Pria itu mengatakan kepada mereka, mereka bisa mencari anak-anak yang tiba-tiba menghilang tetapi dengan konsekuensi orangtua mereka tidak akan mengingat bahwa mereka pernah ada. Setelah mereka berpikir mereka menyetujui kesepakatan itu. Pria itu mengingatkan bahwa kesepakatan mereka berlaku mulai besok pagi. Setelah itu mereka pulang ke rumah mereka masing-masing dan bersiap-siap untuk mencari anak anak yang hilang.
Keesokan harinya mereka pergi sebelum orangtua mereka bangun. Mereka pergi berkumpul di sebuah rumah kosong yang mereka jadikan basecamp. Setelah mereka semua berkumpul, Alice memberitahu teman-temannya ke mana mereka harus pergi. Setelah selesai mereka pergi menyebar ke tempat biasa Alex dan teman-temannya biasa terlihat. Saat Alice dan 3 temannya sedang dalam pencarian mereka bertemu dengan seorang gadis kecil bernama Mary. Alice tidak mengenal Mary tetapi Mary mengenal Alice.
Mary mengatakan kakaknya ingin bertemu dengan Alice. Alice dan teman-temannya pun mengikuti Mary ke rumahnya. Dalam perjalanan ke rumah Mary, Alice bertanya-tanya siapakah Mary dan apa maksud Mary bahwa kakaknya ingin bertemu dengannya. Sambil dipenuhi dengan tanda tanya Alice dan yang lainnya sampai di rumah Mary. Kakak Mary, Michael sudah menunggu Mary di luar. Setelah itu Michael mengajak Alice dan teman-temannya masuk ke rumah lalu menunggu di ruang tamu.
Lalu Michael masuk ke kamarnya dan keluar sambil membawa sebuah kotak berwarna biru. Kemudian ia memberikan kotak itu kepada Alice dan mengatakan bahwa mereka akan membutuhkan isi dari kotak itu. Saat Alice ingin membuka kotak itu Michael melarangnya. Michael mengatakan untuk membuka kotak saat mereka sampai ke tempat teman-teman mereka yang lain berkumpul. Alice menanyakan dari mana Michael mendapatkan kotak itu. Michael tidak menjawab. Mary mengatakan bahwa kakaknya tidak bisa memberitahukan dari mana ia mendapatkan kotak tersebut. Setelah berterima kasih Alice dan teman-temannya kembali ke basecamp mereka.
Setelah mereka sampai ke basecamp mereka sudah ditunggu oleh teman-teman mereka. Alice lalu membuka kotak yang diberi oleh Michael. Isi dari kotak itu adalah sebuah peta yang di beberapa tempat ada yang dilingkari dan disilang, beberapa foto dan sebuah surat. Lalu Alice memperhatikan peta itu, ternyata tempat-tempat yang disilang adalah rumah anak-anak yang hilang dan tempat yang dilingkari adalah beberapa panti asuhan yang berada di luar kota. Beberapa foto yang ada di kotak tadi ternyata foto anak-anak yang hilang. Alice mengambil surat itu dan isi dari surat itu hanya kata-kata “Semua sudah diatur”. Alice tidak mengerti apa maksud dari kata-kata itu. Hari sudah gelap jadi mereka berpikir untuk beristirahat.
Saat fajar tiba beberapa anak sudah bangun dan ada pula yang sudah selesai mandi. Ada seorang yang mengetuk pintu lalu seorang anak yang membuka pintu dan ia menemukan sebuah keranjang berisi makanan dan air minum. Lalu ia membawa keranjang itu masuk kemudian menaruh keranjang itu di ruang tamu tempat mereka berkumpul. Setelah mereka semua sarapan, Alice melihat ke dalam keranjang dan ternyata ada empat kunci mobil dan ada kertas kecil yang berisi “ada di garasi”. Alice berjalan keluar dan pergi kegarasi yang terletak bersebelahan dengan rumah yang mereka tempati. Saat Alice membuka pintu garasi di sana terdapat empat buah mobil.
Setelah semua selesai beres-beres mereka pun berangkat ke panti asuhan yang ada di peta yang kemarin mereka dapat. Perjalanan ke panti asuhan itu memakan waktu dua jam. Setelah sampai di kota tujuan mereka pun menyebar ke beberapa panti asuhan. Setelah mereka sampai ke panti asuhan mereka melihat bahwa anak-anak yang selama ini mereka cari ada di panti asuhan tersebut. Lalu mereka masuk ke dalam panti asuhan tersebut untuk menjemput anak-anak yang mereka cari. Setelah anak-anak itu masuk ke mobil mereka mengantar pulang anak anak yang menghilang tiba-tiba itu.
Kemudian mereka mengantar anak-anak itu pulang sampai ke rumah mereka masing-masing. Saat sampai di rumah anak-anak itu ternyata rumah mereka semua kosong. Tiba tiba semua tv di rumah mereka menyala dan ada seorang pria di tv mengatakan bahwa mereka yang mengatur semua itu mulai dari anak-anak menghilang sampai mereka ada di panti asuhan. Pria itu mengatakan ada sebuah alamat di kotak surat. Lalu mereka keluar mengambil alamat yang ada di kotak surat. Alamat itu tidak terlalu jauh dari rumah mereka. Lalu mereka pergi ke sana dengan berjalan kaki.
Setelah mereka sampai di alamat itu ternyata alamat itu adalah alamat sebuah pabrik. Lalu mereka masuk ke sana. Di sana ada lorong yang sangat panjang seperti tidak ada akhirnya. Setelah mereka melewati lorong tersebut mereka menemukan sebuah pintu. Lalu mereka masuk ke pintu itu. Ternyata pintu itu menembus ke jalan di rumah mereka. Saat mereka semua keluar dari pintu itu tiba tiba pintu itu menghilang dan mereka masuk ke rumah masing-masing dan keluarga mereka menyambut mereka seperti tidak pernah ada kejadian apapun.
Karena mereka sudah lelah mereka pun masuk ke kamar mereka masing-masing. Saat anak-anak yang menghilang itu masuk ke kamar mereka, mereka menemukan sepucuk surat. Isi dari surat adalah “kalau kalian belum mau berubah kami akan memaksa kalian berubah”. Mereka pun tiba-tiba pingsan. Dan saat mereka sadar di luar sudah pagi hari. Mereka langsung turun ke lantai bawah dan bertemu orangtua mereka. Keadaan pun kembali seperti semula.
Demikianlah artikel dari pengajar.co.id yang berjudul 5 Contoh Cerita Fantasi : Pengertian, Struktur & Jenis (LENGKAP), semoga dengan adanya artikel ini bisa bermanfaat dan lebih menambah wawasan anda.