Pada Kesempatan kali Ini pengajar.co.id Ingin Membagikan artikel tentang Levearge Berikut Adalah Penjelasannya:
Pengertian Levearge
Leverage adalah suatu penggunaan asset atau juga sumber dana (sources of funds) oleh perusahaan yang mempunyai biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan pemegang saham tersebut. Perusahaan yang akan menggunakan leverage mempunyai tujuan agar keuntungan yang akan didapatkan lebih besar dari biaya tetap (beban tetap).
Leverage merupakan suatu tingkat kemampuan perusahaan dalam menggunakan suatu aktiva dan/atau dana yang mempunyai beban tetap (hutang maupun juga saham istimewa) dalam rangka mewujudkan suatu tujuan perusahaan untuk memaksimisasi kekayaan pemilik perusahaa. Selain itu juga, laverage bisa juga diartikan sebagai penggunaan aktiva ataupun dana di mana untuk dapat menggunakan dana tersebut perusahaan harus menutupi biaya tetap maupun beban tetap.
Perusahaan yang mempunyai biaya operasi tetap ataupun biaya modal tetap, maka perusahaan tersebut menggunakan leverage. Penggunaan leverage ini dapat menimbulkan beban dan risiko bagi perusahaan, apalagi jika keadaan perusahaan sedang memburuk. Di samping perusahaan harus akan membayar beban bunga yang semakin membesar,lalu kemungkinan besar perusahaan mendapat penalti dari pihak ketiga bisa saja terjadi.
Pengertian Leverage Menurut Para Ahli
1. Sartono (2008:257)
Menurut Sartono, Leverage merupakan suatu penggunaan aset atau sumber dana (source of funds) oleh perusahaan yang mempunyai biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar dapat meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham.
2. Irawati (2006)
Menurut Irawati, Leverage merupakan suatu kebijakan yang akan dilaksanakan oleh suatu perusahaan dalam hal menginvetasikan dana maupun dapat memperoleh sumber dana yang disertai dengan adanya beban/biaya tetap yang harus ditanggung perusahaan.
3. Fakhrudin (2008:109)
Menurut Fakhrudin, leverage ialah jumlah utang yang akan digunakan untuk membiayai ataupun membeli aset-aset perusahaan. Perusahaan yang mempunyai utang lebih besar dari equity yang dikatakan sebagai perusahaan dengan tingkat leverage yang sangat tinggi.
4. Sjahrial (2009:147)
Menurut Sjahrial, Leverage ialah penggunaan aktiva ataupun sumber dana oleh perusahaan yang mempunyai biaya tetap (beban tetap) berarti sumber dana yang akan berasal dari pinjaman karena mempunyai bunga sebagai beban tetap dengan maksud agar dapt meningkatkan suatu keuntungan potensial pemegang saham.
Jenis-jenis Leverage
adapun beberapa Jenis leverage ada 3 macam yaitu Operating Leverage, Financial Leverage dan Combination Leverage. Berikut ini dari penjelasan masing-masing leverage tersebut:
1. Leverage Operasi
Leverage operasi merupakan suatu seberapa besar perusahaan yang akan menggunakan beban tetap operasional (Hanafi, 2004:327). Menurut Syamsuddin (2001:107), leverage operasi ialah dimana kemampuan perusahaan di dalam menggunakan fixed operating cost untuk dapat memperbesar pengaruh dari perubahan volume penjualan terhadap earning before interest and taxes (EBIT).
Leverage operasi akan timbul sebagai suatu akibat dari adanya beban-beban tetap yang akan ditanggung dalam operasional perusahaan. Perusahaan yang mempunyai biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka perusahaan tersebut akan menggunakan leverage. Dengan menggunakan operating leverage perusahaan yang dimana mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan suatu perubahan laba sebelum bunga atau pajak yang lebih besar.
Beban tetap operasional tersebut biasanya juga akan berasal dari biaya depresiasi, biaya produksi dan pemasaran yang akan bersifat tetap contonya gaji karyawan. Sebagai kebalikannya ialah beban variabel operasional. Contoh biaya variabel ialah biaya tenaga kerja yang akan dibayar berdasarkan produk yang telah dihasilkan.
2. Leverage Keuangan
Financial leverage merupakan suatu penggunaan sumber dana yang mempunyai beban tetap dengan beranggapan bahwa akan dapat memberikan tambahan keuntungan yang akan lebih besar dari pada beban tetapnya sehingga akan juga dapat meningkatkan keuntungan yang akan tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2008:263).
Kebijakan perusahaan mendapatkan modal pinjaman dari luar akan ditinjau dari bidang manajemen keuangan, merupakan penerapan Financial Leverage yang dimana perusahaan membiayai kegiatannya dengan menggunakan suatu modal pinjaman serta akan menanggung suatu beban tetap yang dapat bertujuan untuk meningkatkan suatu laba per lembar saham.
Financial Leverage timbul karena adanya kewajiban-kewajiban finansial yang juga sifatnya tetap (fixed financial charges) yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Kewajiban-kewajiban finansial yang tetap ini tidaklah dapat berubah dengan adanya perubahan tingkat EBIT atau juga harus di bayar tanpa melihat sebesar apa pun tingkat EBIT yang telah dicapai perusahaan.
3. Leverage Gabungan
Combination leverage terjadi apabila perusahaan merupakan baik baik operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk dapat meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham biasa (Sartono, 2008:267).
Leverage gabungan merupakan suatu pengaruh dimana perubahan penjualan terhadap perubahan laba setelah pajak untuk dapat mengukur secara langsung efek perubahan penjualan terhadap perubahan laba rugi pemegang saham dengan Degree of Combine Leverage (DCL) yang akan didefinisikan sebagai persentase perubahan pendapatan per lembar saham sebagai akibat persentase perubahan dalam unit yang akan terjual.
Tujuan dan Manfaat Rasio Leverage
Menurut Kasmir,adapun tujuan perusahaan menggunakan rasio leverage,yang diantaranya yakni:
- Untuk dapat mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya
- Untuk dapat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiaban yang bersifat tetap
- Untuk dapat keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal
- Untuk dapat seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang
- Untuk dapat seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap penggelolaan aktivas.
Fungsi Leverage
Dalam keuangan, leverage juga mempunyai maksud yang serupa. Lebih spesifik lagi, leverage bisa digunakan untuk meningkatkan tingkat keuntungan yang diharapkan. Penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Sebaliknya leverage juga dapat meningkatkan risiko keuntungan, karena jika perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan yang akan dicapai oleh pemegang saham. Leverage timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya operasi tetap. Dalam jangka panjang, semua biaya bersifat variabel, artinya dapat berubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Leverage adalah sejumlah uang yang disediakan oleh broker forex kepada trader agar dapat menyelesaikan transaksi di pasar keuangan dalam jumlah yang jauh lebih besar menjadi berlipat ganda. Dengan menggunakan leverage, maka trader dapat meningkatkan jumlah modalnya sebanyak puluhan kali lipat bahkan ribuan kali. Leverage dinyatakan sebagai rasio antara jumlah dana trader dan jumlah yang disediakan oleh broker, yakni 1:50, 1:100, 1:500, 1: 1000, 1:3000. (pada broker fbs leverage bisa sampai 1 : 3000 yaitu pada akun standard & zero spred). Dalam penggunaannya, trader dapat menggunakan dana yang disediakan oleh broker sebagai dana jaminan pribadi secara otomatis yang telah di atur dan di seting pada akun trading di broker tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Leverage
Dengan adanya fasilitas leverage maka kemampuan transaksi anda bisa menjadi berlipat jauh di atas dana yang sesungguhnya anda miliki. Seandainya anda memiliki margin senilai $2000 dan leverage yang diberikan oleh broker sebesar 200:1. Lalu anda melakukan transaksi pembelian EUR/USD di 1.4025 sebesar 1 lot (margin $500). Dalam waktu 1 jam kemudian ternyata EUR/USD bergerak naik sehingga anda menutup transaksi tadi di posisi 1.4067. Dengan demikian anda memperoleh keuntungan 42 pip atau $420. Itu sama dengan keuntungan 21% hanya dalam waktu beberapa jam saja! Adanya leverage memungkinkan anda memperoleh keuntungan yang sangat besar dalam setiap transaksi forex. Tapi sebaliknya, jika pergerakan harga melawan transaksi kita maka kerugian yang diderita juga menjadi sangat besar dan sangat berbahaya.
Dalam contoh di atas jika ternyata harga malah bergerak turun dan anda terpaksa menutup transaksi di 1.3990 atau minus 35 pip maka anda menanggung kerugian $350 atau 17% dalam sehari. Jika anda bertransaksi dengan resiko sebesar ini tidak perlu menjadi ahli akuntansi untuk mengetahui bahwa account anda akan habis kurang dari 2 minggu saja, tidak peduli seberapa besarpun account anda. Faktor resiko kerugian yang sangat besar ini haruslah menjadi pertimbangan utama, lebih dari pada kemungkinan profit. Oleh karena itu sangat berbahaya jika anda melakukan transaksi semata-mata berdasarkan ketersediaan margin dan kemungkinan profit. Cara terbaik untuk melakukan transaksi forex adalah berdasarkan prinsip-prinsip manajemen resiko yang benar. Mereka yang sukses di forex tidaklah mencari keuntungan besar dalam semalam tapi membangun equity dengan keuntungan-keuntungan kecil yang konsisten dalam jangka waktu yang lama.
Rumus Leverage
1. Rasio total hutang terhadap total aktiva/debt ratio
Rasio total hutang terhadap total aktiva menunjukkan besarnya total hutang terhadap keseluruhan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Rasio ini hanya merupakan persentase dana yang diberikan oleh kreditor bagi perusahaan. Rumusnya sebagai berikut:
- Debt ratio = Total liabilities x 100 %
Total assets
2. Rasio total hutang terhadap total ekuitas/debt to equity ratio
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar jumlah rupiah modal sendiri yang dijaminkan atas hutang. Semakin besar rasio ini akan semakin menguntungkan perusahaan, sedangkan bagi pihak bank akan mengakibatkan semakin besar risiko yang ditanggungnya.
Rumusnya sebagai berikut:
- Debt to equity ratio =Total liabilities x 100 %
Common equity
TD Equity = (Hut. Lancar + Hut. Jangka Panjang)/Jumlah Modal Sendiri
3. Rasio kemampuan membayar bunga (times-interest earned ratio)
Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunga dan memenuhi pembayaran bunga bagi kreditor.
Rumusnya sebagai berikut:
- Times-interest earned ratio = EBIT / Interest expense
4. Total Debt To Total Capital Assets
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang.
Rumusnya sebagai berikut :
- TD Capital Assets = (Aktiva Lancar + Hutang Jangka Panjang) / Jml Aktiva
5. Long Term Debt to Equity Ratio
Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
- LTD Equity Ratio = Hutang Jangka Panjang / Modal Sendiri
6. Tangible Assets Debt Coverage
Rasio ini digunakan untuk mengukur besar aktiva tetap tangible yang digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang
Rumusnya adalah sebagai berikut :
- TAD Coverage =( Jml Aktiva + Tangible + Hutang Lancar)/Hutang Jangka Panjang
Demikianlah artikel tentang √ Levearge Adalah : Pengertian, Jenis, dan Tujuannya dari pengajar.co.id semoga bermanfaat.