Pengertian Tanah

Diposting pada

Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel mengenai Pengertian Tanah, yuk disimak ulasannya dibawah ini:

Pengertian Tanah


Pengertian Tanah

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama yang ada di planet bumi serta merupakan kunci kerberhasilan makhluk hidup. Tanah adalah lapisan tipis kulit bumi dan terletak paling luar.

Tanah merupakan hasil pelapukan atau erosi batuan induk (anorganik) yang bercampur dengan bahan organik. Tanah mengandung partikel batuan atau mineral, bahan organik ( senyawa organik dan organisme ) air dan udara.

Mineral merupakan unsur utama tanah. Pada umumnya mineral terbentuk dari padatan anorganik dan mempunyai komposisi homogen.


Pengertian Tanah Menurut Para Ahli

  • Menurut ahli geologi (berdasarkan pendekatan Geologis)

Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).

  • Menurut Ahli Ilmu Alam Murni (berdasarkan pendekatan Pedologi)

Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu.

  • Menurut Ahli Pertanian (berdasarkan pendekatan Edaphologi)

Tanah didefinisikan sebagai media tempat tumbuh tanaman.

sedangkan arti tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan hara ke akar tanaman.

  • Menurut J.J. Berzelius (Swedia, 1803)

Tanah adalah sebagai laboratorium kimia tempat proses dekomposisi dan reaksi kimia yang berlangsung secara tersembunyi.

  • Menurut Justus Von Liebig (Jerman, 1840)

Mengajukan teori keseimbangan hara tanaman (theory balanchesheet of plan naturation), yang menganggap tanah sebagai tabung reaksi dimana dapat diketahui jumlah dan jenis hara tanamannya.

  • Menurut Friedrich Fallou (1855)

Tanah dianggap sebagai hasil pelapukan oleh waktu yang menggerogoti batuan keras dan lambat laun mengadakan dekomposisi.

  • Menurut Dokuchaiev (Rusia, 1877)

Pengertian tanah harus dihubungkan dengan iklim dan dapat digambarkan sebagai zone-zone geografi yang luas, yang dalam skala peta dunia tidak hanya dihubungkan dengan iklim, tetapi juga dengan lingkungan tumbuhan.

  • A.S. Thaer (1909)

Permukaan planet terdiri atas bahan remah dan lepas yang disebut tanah, yang merupakan akumulasi dan campuran berbagai bahan, seperti unsur-unsur: Si, Al, Ca, Mg, Fe dll.


Komponen Tanah

Lalu apa saja komponen tanah tersebut ? Berikut penjelasannya:

  • Mineral

Komponen pertama dan utama dalam tanah adalah mineral. Adapun presentasi mineral dalam tanah adalah 45%, lebih banyak daripada komponen yang lain. Mineral yang merupakan komponen utama memiliki hubungan dengan tingkat kesuburan tanah. Apabila tanah kekurangan kandungan mineral, maka tumbuhan yang ditanam tersebut akan kekurangan komponen untuk proses pertumbuhannya.

Lihat Juga:   Sinonim dan Antonim

Pada proses pembentukan mineral ini memerlukan waktu yang lama. Adapun jenis batuan yang mengalami pelapukan pada proses terbentuknya tanah akan mempengaruhi jenis tanah yang akan dihasilkan nantinya. Pada umumnya terdapat 3 jenis batuan yang nantinya ketika mengalami pelapukan akan mempengaruhi jenis tanah, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan.

  • Air

Komponen yang selanjutnya adalah air dengan presentase 25%. Berdasarkan pengamatan, air merupakan komponen tanah yang sifatnya dapat berubah-ubah atau dinamis. Ruang bagian tanah yang ditempati oleh air adalah bagian pori-pori tanah.

Komposisi air dan udara dalam tanah adalah berbanding terbalik, dimana kandungan udara dalam tanah bergantung pada tinggi rendahnya kandungan air dalam tanah, semakin tinggi kandungan air dalam tanah, maka semakin rendah pula kandungan udara dalam tanah, begitu sebaliknya. Air juga merupakan komponen tanah yang penting, karena air bermanfaat untuk membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis nantinya.

Adanya air dalam tanah ini disebabkan karena kemampuan penyerapan tanah yang menggunakan mekanisme adhesi dan kohesi. Keberadaan komposisi air dalam tanah dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

  1. Kapasitas Lapang – Adalah suatu keadaan dimana kelembapan dalam tanah dalam kondisi yang cukup, hal ini dibuktikan dengan jumlah air yang dapat ditampung dalam tanah yang dipengaruhi oleh gaya tarik dari gravitasi bumi. Sehingga hal ini tentunya membuat komposisi air dalam tanah akan mempengaruhi kelembapan tanah.
  2. Titik Layu Permanen – Adalah suatu keadaan dimana akar tanaman sudah tidak dapat lagi menyerap air di dalam tanah. Hal ini biasanya menyebebkan tanaman tersebut menjadi layu hingga kemudian mati.
  3. Ketersediaan Air – Adalah suatu keadaan yang didasarkan pada selisih kadar air dalam tanah yang memiliki hubungan dengan titik layu permanen. Semakin sedikit komposisi air dalam tanah maka tumbuhan akan cepat layu.
  • Udara

Komponen yang selanjutnya adalah udara dengan presentase 25% yang memiliki presentasi sama dengan air. Adanya komponen udara dalam tanah inilah yang memungkinkan adanya kehidupa di dalam tanah, khususnya pada hewan-hewan tanah seperti cacing, semut dan lain sebagainya. Sifat udara dalam tanah ini sama halnya dengan sifat yang dimiliki oleh air, yaitu dapat berubah-ubah sehingga udara dapat keluar dari tanah akibat tekanan dari air yang meningkat. Hal ini karena komposisi udara dalam tanah tergantung dari tinggi rendahnya komposisi air dalam tanah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

  • Bahan Organik

Komponen tanah yang paling terakhir dan paling rendah presentasenya adalah bahan organik dengan presentase komposisinya hanya 5%. Bahan organik ini terbentuk dari proses dekomposisi bahan organik yang bersumber pada tumbuhan dan hewan yang telah mati.


Proses Pembentukan Tanah

Tanah merupakan campuran bagian bagian batuan dg material juga bahan organik yg merupakan sisa kehidupan yg timbul pada permukaan bumi. Adapun proses pembentukan tanah diawali dari sebuah pelapukan batuan baik secara fisik maupun kimia dan biologi yg dalam proses pelapukan tsb batuan akan menjadi lunak dan mengalami perubahan komposisi. Batuan yg lapuk belumlah di katakan sebagai tanah tetapi dikatakan sebagai bahan yg menjadi struktur batuan induk.

Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya batuan induk tanah berubah menjadi tanah. maka proses pelapukan itu sendiri berupa pelapukan :

  1. Fisis, pelapukan fisis juga disebut pelapukan mekanis dimana pada pelapukan tsb sifatnya ialah merombak batuan secara mekanik tanpa mengubah sifat batuannya. Pelapukan ini biasanya dipengaruhi oleh cuaca dan curah hujan. contohnya saat siang dengan suhu yg panas dan malam dengan suhu yg dingin
  2. Kimiawi, yaitu pelapukan yg terjadi akibat peristiwa kimia dimana proses penghancuran batuan dengan cara dilarutkan oleh zat cair contohnya air hujan yg mengenai batu kapur atau batu gamping
  3. Biologis, merupakan pelapukan yg terjadi akibat proses biologis/organis dimana penghancuran batuan dibantu oleh organisme seperti manusia, hewan maupun tumbuhan.
Lihat Juga:   √Sistem Pernapasan Manusia

Dari jenis pelapukan diatas proses pembentukan tanah juga dipengaruhi oleh faktor seperti :

  1. Iklim, dimana iklim mempengaruhi proses pelapukan yg dipengaruhi oleh cuaca
  2. Topografi, dimana pembentukan tanah dipengaruhi oleh kemiringan suatu relief dimana semakin miring suatu lahan maka akan semakin cepat mengalami pengikisan dan semakin cepat terbentuknya sedimentasi di lahan yg lebih rendah
  3. Bahan organik, yaitu bahan pembentuk tanah yg berasal dari hasil pelapukan bahan organis seperti sisa hewan dan tumbuhan yg mati.
  4. Batuan induk, diaman batuan induk yg menjadi bahan pembentuk tanah yaitu berupa  batuan beku, sedimen maupun metamorf
  5. Waktu, waktu menentukan bagaimana tanah terbentuk sehingga waktu akan mempengaruhi kualitas tanah seperti tanah muda, dewasa dan tua.

Faktor Pembentuk Tanah

Tanah merupakan lapisan terluar dari kulit bumi yg terjadi dari akibat pelapukan batuan ataupun bahan bahan organis seperti hewan maupun tumbuhan. Namun terkait dengan faktor apa saja yg mempengaruhi pada proses pembentukan tanah, ada beberapa faktor yaitu :

  1. Faktor iklim, faktor iklim yg dimaksud ialah dimana keadaan suhu atau temperatur mempengaruhi proses pelapukan pada batuan seperti saat siang hari batuan terkena panas dan malam hari batuan terkena suhu dingin. Akibat dari suhu tsb maka batuan akan mengalami pelapukan kemudian di tambah dengan terjadinya hujan maka proses penghancuran batuan akan semakin cepat. Akibat dari penghancuran batuan maka terbentuklah tanah secara alami akibat faktor iklim.
  2. Faktor organisme, terbentuknya tanah akibat pelapukan pada organis seperti pelapukan pada hewan atau tumbuhan yg kemudian dari hasil pelapukan akan menjadi tanah yg disebut dengan tanah organis. Pada tanah organis biasanya mengandung banyak humus.
  3. Bahan induk, bahan induk merupakan asal dari terbentuknya tanah, dimana tanah yg terbentuk dari proses pelapukan pada umumnya akan memiliki ciri ciri yg sama dengan bahan induknya. Bahan induk yg berasal dari batuan seperti batua beku, batuan sedimen, batuan metamorf maupun batuan vulkanik. Contoh dari tanah yg berasal dari bahan induk seperti tanah pasir yg berasal dari batua kuarsa atau pasir kuarsa.
  4. Faktor topografi, faktor topografi akan berkaitan dengan kemiringan sebuah lereng, dimana semakin miring suatu lereng maka akan semakin cepat terjadinya erosi dan semakin cepat pula terbentuknya tanah sedimen pada daerah dataran rendah.
  5. Waktu, faktor waktu akan mempengaruhi dari proses pembentukan tanah seperti usia tanah muda, dewasa  dan tanah tua. Tanah yg baru terbentuk dapat di kategorikan sebagai tanah muda sedangkan tanah yg sudah siap di olah atau di gunakan dianggap sebagai tanah dewasa dan dimana saat tanah mengalami banyak pencucian dan kekurangan potensi maka tanah tsb dikategorikan sebagai tanah tua.
Lihat Juga:   Solusi Lupa Password Higgs Domino Termudah

Dari kelima faktor tsb, faktor yg paling dominan dalam pembentukan tanah yaitu faktor iklim. Sebab dimana faktor iklim sangat mempengaruhi terjadinya pelapukan pada batuan atau bahan induk yg disebabkan oleh adanya perubahan suhu dan intensitas curah hujan.


Sifat-Sifat Fisik Tanah

Tanah merupakan produk dari hasil campuran dari bahan mineral, organisme, bahan organik, dan juga berbagai jenis cairan. Terdapat beberapa sifat fisik tanah yaitu :

  1. Bahan induk tanah, yaitu materi utama yang terbentuk dari proses fisika, biologis dan juga kimiawi. Bahan induk tanah biasanya terdiri dari kandungan biotit, feldspar, kalsit dan quartz
  2. tekstur tanah, yaitu hasil dari kombinasi mineral yang ada dalam tanah seperti pasir, lumpur dan juga tanah liat. Proporsi yang berbeda akan membentuk tekstur yang bermacam-macam pula.
  3. Kepadatan tanah, yaitu tergantung dari kandungan material organik yang ada. Bisa menyebabkan tanah itu padat atau tidak terlalu padat.
  4. Porositas tanah, yaitu bagaimana tanah itu bisa memiliki pori yang bisa diisi oleh gas atau air
  5. temperatur tanah, yaitu bagaimana suhu dari tanah itu dan bisa mencapai -30 derajat celcius atau 60 derajat celcius
  6. Warna tanah, yaitu bagaimana kandungan bahan organik, tingkat oksidasi, minearologi dan juga drainasi yang berpengaruh terhadap warna tanah
  7. Konsistensi tanah, yaitu bagaimana tanah itu memiliki kemampuan untuk bisa menempel dan juga deformasi yaitu kemampuan untuk tidak berpisah.

Fungsi Tanah

Berikut dibawah ini beberapa fungsi tanah, yaitu:

  1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
  2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara).
  3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara)
  4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama &  penyakit tanaman.

Jenis Jenis dan Macam Macam Tanah

Berikut dibawah ini merupakan Jenis Jenis dan Macam Macam Tanah, yaitu:

  1. Tanah Laterit merupakan tanah vulkanis yang telah kena proses karena hujan yang banyak serta suhu yang tinggi, warna tanah laterit berupa warna kelabu berubah menjadi kemerah merahan. Tanah laterit terdapat di daerah Kalimantan Barat dan Lampung.
  2. Tanah Mediteran merupakan tanah yang terjadi hasil dari pelapukan batuan kapur dan merupakan tanah yang tidak subur. Tanah Mediteran atau tanah kapur terdapat di daerah Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  3. Tanah Gambut merupakan tanah yang terbentuk dari sisa sisa tumbuhan dan mengalami pembusukan. Tanah gambur berupa warna hitam hingga coklat. Tanah gambut atau tanah argosol terdapat di daerah rawa Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
  4. Tanah Grumosol merupakan tanah yang terbentuk dari materia halus berlempung.
  5. Tanah Latosol merupakan tanah yang mengandung besi dan aluminium.
  6. Tanah Lempung merupakan tanah yang tidak mudah merembaskan air.
  7. Tanah Regosol merupakan tanah yang berbutir kasar dan berasal dari material gunung api.
  8. Tanah Andosol merupakan tanah tanah yang berasal dari abu gunung api.

Akhir Kata

Demikianlah ulasan dari pengajar.co.id mengenai Pengertian Tanah: Menurut Para Ahli, Komponen, Proses Pembentukan, Faktor, Sifat Fisik, Fungsi, Jenis, semoga bisa bermanfaat untuk anda.