Zaman Praaksara

Diposting pada

Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel mengenai Zaman Praaksara, yuk disimak ulasannya dibawah ini:

Zaman Praaksara


Pengertian Zaman Praaksara

Periode praaksara juga sering disebut sebagai periode nirleka adalah waktu ketika manusia purba tidak tahu tentang tulisan. Seluruh dunia memiliki periode praaksara yang berbeda antara satu tempat dan yang lain.

Istilah ‘ preaksara ‘ ada untuk menggantikan ‘ periode prasejarah ‘ yang dianggap kurang tepat, karena meskipun belum kenal dengan tulisan, manusia purba yang hidup saat itu sudah memiliki sejarah dan telah menghasilkan budaya.


4 Macam Macam Pembagian Zaman Praaksara

Berikut dibawah ini merupakan macam Pembabakan Zaman Praaksara Berdasarkan Geologi, yaitu:

  • Arkaekum

Periode ini adalah jaman tertua, sekitar 2.500.000.000 tahun. Pada saat itu, bumi masih memiliki kulit panas.  Akibatnya, tidak ada kehidupan di hari itu. Terus kapan kehidupan muncul?

  • Paleozoikum

Nah, pada saat ini kehidupan mulai muncul. Zaman primer berlangsung sekitar 340.000.000 tahun. Pada saat itu, makhluk hidup yang muncul sebagai mikroorganisme, ikan, amfibi, reptil, serta hewan lain yang tidak ada tulang punggung.

  • Mesozoikum

Periode ini juga dapat disebut jaman sekunder atau menengah, sekitar 140.000.000 tahun. Pada abad pertengahan, reptil jenis ini mencapai tingkat tertinggi, sehingga pada hari itu juga disebutkan dengan zaman reptil. Setelah akhir dari zman ini ada kehidupan lain, semacam burung dan mamalia. Namun, tingkat populasi masih sangat rendah.

Lihat Juga:   Sejarah Bahasa Indonesia

Sayangnya, pada masa ini spesies Reptilnya mulai mengalami kepunahan.

  • Neozoikum

Sekarang, era ke-4 ini sering disebut era baru. Periode ini dapat dibedakan dalam dua jaman, yaitu:

  • Tersier atau Zaman Ketiga

Zaman tersier berlangsung sekitar 60.000.000 tahun. Periode ini ditandai dengan perkembangan jenis mamalia seperti monyet.

  • Kuartier atau Zaman Keempat

Zaman kuartier ditandai dengan adanya kehidupan manusia, sampai saat ini waktu yang paling penting, kemudian dibagi lagi menjadi dua zaman, yang mana Zaman Pleistocen dan Holocen.

Zaman Pleistocen atau Dilluvium berlangsung sekitar 600.000 tahun. Pada zaman ini ditandai dengan manusia purba.

Zaman Holocen atau Alluvium berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai hari ini. Periode ini ditandai dengan munculnya spesies homo sapiens yang memiliki sifat seperti manusia yang hidup di zaman modern saat ini.


Peninggalan Zaman Praaksara

Berikut dibawah ini merupakan beberapa peninggalan zaman praaksara, yaitu:

peninggalan zaman praaksara

  • Kapak Sumatera

Kapak Sumatera atau (kapak kerikil) adalah kapak buatan tangan yang terbuat dari batu besar yang pecah atau pecah. Interior dibuat lebih dari persyaratan dan eksterior lembut dibiarkan sendiri.

Kapak Sumatera terletak di Kjokkenmoddinger di pantai timur Sumatera antara Medan dan Aceh.

  • Kapak Berimbas

Kapak ini terdiri dari batu dengan batang. Penggunaan gandar dilakukan dengan cara menyambar. Fungsi kapak adalah kayu dipotong, kulit binatang, dan mematahkan tulang hewan liar.

Kapak yang dipindai adalah peninggalan zaman batu kuno yang ditemukan di banyak daerah di Indonesia. Dampak kapak dan kapak tangan digunakan dengan manusia kuno Pithencantropus.

  • Kapak Genggam

Di zaman dahulu kapak tangan memiliki bentuk yang mirip dengan gandar dan perancah, tetapi bentuk yang lebih kecil. Sumbu tangan memiliki berbagai fungsi seperti memotong kayu, menggali umbi-umbian, memotong daging untuk hewan, dan kebutuhan lainnya.

  • Kapak Pendek

Sebuah kapak pendek adalah kapak tangan, yang merupakan setengah lingkaran dengan sisi tajam yang membuatnya mudah untuk memotong daging atau benda lain.

  • Menhir

Menhir adalah sisa dari rakyat kuno. Menhir memiliki bentuk pilar atau tiang batu yang berdiri di atas tanah. Menhir digunakan untuk menyembah roh leluhur manusia purba.

Lihat Juga:   Pengertian Komunikasi

Kebanyakan menhir telah ditemukan di daerah pegunungan seperti Palembang, Bengkulu, Gunung Kidul, Ngada, Rembang, Talang River dan daerah lain sebagainya.

  • Pisisan

Pisisan adalah pabrik batu dengan landasan. Dalam hal ini ulkus yang sama digunakan untuk menghancurkan benih. Tapi bentuk urin datar dan halus.

Pisisan tidak hanya digunakan sebagai penghancuran biji-bijian, tetapi digunakan sebagai cat merah menghaluskan dari tanah merah, yang memiliki bentuk ritual dan upacara keagamaan.

  • Kapak Lonjong

Kapak oval didasarkan pada ovalor dengan lebar, basis runcing. Kapak yang memanjang terbuat dari batu berwarna hitam. Ukuran gandar oval memiliki ukuran yang berbeda dari yang sangat kecil hingga besar.

Kapak yang memanjang itu adalah ke Indonesia, menurut penelitian dari Asia dan menyebar di wilayah Timur. Di Indonesia, pusat Abu oval adalah Minahasa, Papua, dan Sarawak.

  • Sarkofagus

Sarkofagus adalah bentuk warisan yang tidak kompeten, salah satunya dikenal sebagai sarkofagus. Sarkofagus adalah peti mati seluruh batu dengan plafon di atasnya. Bali adalah salah satu situs sarkofagi.

  • Nekara

Nekara adalah perunggu dalam kandang setinggi pinggang di tengahnya dengan membran logam atau nada perunggu. Nekara dianggap objek Suci pada waktunya kerana ia berfungsi sebagai upacara, Mahar, dan lain-lain. Kebanyakan nekara dapat ditemui di Bali, Selayar, Maluku, Nusa Tenggara, dan Irian.

  • Dolmen

Kegunaan Dolmen yang berbeda hampir identik dengan menhir, yaitu menyembah leluhur di masa lalu. Dolmen meja batu ditemukan di Jawa Timur, yang disebut Pandhusa.


Periodisasi Masa Praaksara

Sejarah alam semesta jauh lebih panjang dibandingkan dengan sejarah kehidupan manusia di bumi. Manusia muncul di permukaan bumi sekitar 3.000.000 tahun yang lalu. Kali ini kita akan membahas pra-naskah dari awal hari.

Lihat Juga:   Literasi Adalah

Pembabakan dibagi menjadi tiga yaitu geologi, dan periodisasi kehidupan arkeologi dan manusia. Tapi dalam sesi ini, saya hanya akan membahas periodisasi secara geologis. Untuk orang lain akan dibahas dalam sesi berikutnya

  • Periodisasi Secara Geologis

Itu adalah bumi tempat kita tinggal. Pada zaman dahulu, keadaan bumi tidak seperti sekarang ini. Sebelumnya, bumi adalah tempat yang panas dan tidak ada yang tinggal di dalamnya. Kemudian bumi mendinginkan dan membentuk kerak atau kulit. Makhluk hidup mulai sejalan dengan kedinginan bumi. Menurut para ilmuwan dan arkeolog, sejarah perkembangan bumi secara geologis dibagi menjadi 4 era:

Zaman Arkaikum

Zaman Arkaikum adalah zaman tertua, periode ini berlangsung sekitar 2.500.000.000 tahun yang lalu. Pada saat itu, kulit bumi masih sangat panas, sehingga tidak ada kehidupan di atasnya.

Zaman Paleozoikum

Jaman kehidupan tertua berlangsung sekitar 340.000.000 tahun yang lalu. Era ini dicirikan oleh munculnya tanda kehidupan, termasuk munculnya kecil, hewan unboned, berbagai spesies reptil, amfibi dan reptil.

Zaman Mezozoikum

Umur abad pertengahan berlangsung sekitar 140.000.000 tahun yang lalu. Di zaman sekarang ini, kehidupan di bumi berkembang. Hewan mencapai bentuk tubuh yang besar sekali. Kita tahu itu sebagai dinosaurus kali ini juga disebut era reptil, karena kebanyakan banyak spesies reptil ditemukan.

Neozoikum atau Kenozoikum

Era baru kehidupan berlangsung sekitar 60.000.000 tahun yang lalu. Periode ini terbagi menjadi 2 yaitu, ERA tertier dan usia Kuartier

  • Zaman Tertier

Pada era tertier, spesies reptil besar punah dan bumi umumnya dikendalikan oleh hewan besar yang contoh menyusui adalah gajah kuno

(Mammuthus) yang pernah tinggal di Amerika Utara dan Eropa Utara. +

  • Era Kuartier

Periode Kuartier berlangsung sekitar 3.000.000 tahun yang lalu. Kali ini sangat penting bagi kita, karena itu adalah awal dari kehidupan manusia di bumi.


Demikianlah ulasan dari pengajar.co.id mengenai Zaman Praaksara, semoga dengan adanya artikel ini bisa bermanfaat untuk anda.