Kerajaan Singasari

Diposting pada

Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel mengenai Kerajaan Singasari, yuk disimak ulasannya dibawah ini : Kerajaan Singasari


Sejarah Kerajaan Singasari Lengkap

Kerajaan Singasari didirikan oleh KenArok, bukan tunggul Ametung ya. Harus dimengerti dan diluruskan, karena kerajaan Singasari yang mendirikannya adalah Ken Arok. Sementara tunggul Ametung mendirikan Kerajaan Tumapel.

Meskipun kerajaan Tumapel adalah cikal bakal kerajaan Singasari, namun kedua Kerajaan ini berbeda. Kerajaan Tumapel adalah ibu kerajaan Kediri dengan kepala tunggul Ametung. Kerajaan Singasari berdiri sendiri tanpa dibantu dari Kediri.

Singkat cerita, Ken Arok dipercaya sebagai kepercayaan tunggul Ametung. Bisa disebut dengan kaki tangan. Tapi rupanya Ken Arok adalah penyebab apa yang menyebabkan tunggul Ametung mati dengan keris empuh Gandring yang ia miliki.

Motif pembunuhannya adalah karena masalah cinta. Ken Arok Ternyta menyimpan rasa terhadap istri tunggul Ametung, yaitu Ken dedes sampai ia rela melakukan perbuatan buruk. Sejak saat itu Tumapel hilang dan ada kerajaan baru yang disebut kerajaan Singasari oleh raja bernama Ken Arok.

Namun, dalam pembangunan kerajaan Singasari, bayangan kutukan Mpu Gandring menjadi bumerang yang terus membunuh keturunan Ken Arok untuk tujuh turunan. Keris tersebut akan membunuh Ken Arok dan semua keturunannya.


Prasasti Kerajaan Singasari

Berikut dibawah ini prasasti Kerajaan Singasari :

  • Prasasti Malurung

Prasasti malurung adalah prasasti peninggalan Kerajaan Singasari dalam bentuk lempengan tembaga yang merupakan sisa kerajaan Kediri. Peninggalan kerajaan Kediri merupakan masa pemerintahan Raja Kertanegara pada 1255. Prasasti terdiri dari 10 lempeng di mana masing-masing piring menggambarkan hal yang berbeda. Jadi setiap lempeng prasasti Malurung menjelaskan berbagai permasalahan yang terkait dengan Kerajaan Singasari dan kerajaan Kediri.

  • Prasasti Manjusri

Prasasti Manjusri adalah salah satu peninggalan Kerajaan Singasari, yang merupakan naskah kuno berupa pahatan. Patung ini terletak di belakang arca Manjusri. Prasasti MANJUSRI ini memiliki catatan tanggal 1343 dan awalnya ditemukan di sekitar reruntuhan Candi Jago. Namun saat ini, prasasti Manjusri dipindahkan ke Museum Nasional Jakarta. Prasasti Manjusri ini berisi penghormatan terhadap keluarga kerajaan.

Isi teks prasasti: di dalam kerajaan yang dikuasai oleh ibunda terhormat Rajapatni dan Adityawarman, yang berasal dari keluarganya, yang murni dan bertindak sebagai Menteri Wreddaraja, telah menetap di pulau Jawa, di Jinalayapura, sebuah candi ajaib-dengan harapan menemani ibunya, ayah dan juga para sahatnya.

  • Prasasti Singosari

Dari namanya saja jelas bahwa ini adalah prasasti kerajaan Singasari. Prasasti Singasari dapat ditemukan di desa Singosari, Malang, Jawa Timur. Prasasti Singasari memiliki catatan tanggal 1351 M. prasasti Singasari ditulis menggunakan aksara Jawa dan saat ini disimpan di Museum Gajah. Prasasti tersebut diperkirakan dibangun dengan tujuan memperingatkan pembangunan candi pemakaman atau kuil Caitya.

  • Prasasti Wurare

Prasasti kerajaan Singasari berada di sebelah prasasti Wurare. Prasasti wurare dibuat untuk memperingati penobatan arca Mahaksobhya di tempat yang bernama Wurare. Naskah dalam prasasti Wurare mempunyai tulisan 1289 M dan diukir dalam sebuah patung yang melambangkan penghormatan kepada Raja Kertanegara.

Lihat Juga:   Prosa Adalah

Runtuhnya Kerajaan Singasari

Penyebab jatuhnya Kerajaan Singasari terjadi pada masa kejayaan di bawah Raja Kertanegara. Raja dan jajaran yang lebih sibuk ekspansi di luar Jawa karena Pemberontakan Jayakatwang dari Kediri, salah satu daerah terdekat kerajaan.

Pemberontakan tersebut, yang Kertanegara coba bunuh dibantu oleh Arya Wiraraja dari Madura. Serangan mereka hanya dapat dilakukan dari Utara, bukan dari Selatan. Kertanegara dibunuh dan berakhir dengan Singasari. Jayakatwang juga mendirikan sebuah kerajaan baru di Kediri.


Kehidupan Politik Kerajaan Singasari

Untuk menciptakan pemerintahan yang kuat dan tertib, Kertanegara telah membentuk lembaga pelaksana. Raja sebagai penguasa tertinggi. Kemudian Raja mengangkat seorang konselor yang terdiri dari Rakryan I Hino, Rakryan i Sirikan dan Rakryan i Halu.

Untuk membantu raja dalam pelaksanaan pemerintahan, ditunjuk sejumlah pejabat senior pemerintah yang terdiri dari Rakryan Mapatih, Rakryan demung dan Rakryan Kanuruhan. Selain itu, ada perwira dataran rendah.

Untuk menciptakan stabilitas politik di dalam negeri, Kertanegara melakukan pemukiman di lingkungan para pejabat. Orang yang tidak setuju dengan cita-cita Kertanegara sedang digantikan. Patih Raganata (Kebo Arema) digantikan oleh Aragani dan banyak pindah ke Madura dan menjadi Bupati Sumenep dengan nama Arya Wiraraja.

Kartanegara mencoba memperluas Kerajaan Singasari dengan gagasan cakrawala Mandala. Pada 1275 Kertanegara mengirim pasukan ke Sumatra melalui ekspedisi Pamalau. Dia ingin menghadapi pasukan Mongolia yang berencana untuk menggelar ekspansi. Selain itu, Singasari juga menaklukkan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura dan padang pasir.

Kartanegara juga menjalin persahabatan dengan raja Campa untuk mengusir pasukan Mongolia ke Jawa. Namun, sebelum mereka pergi ke Jawa, pasukan Mongolia telah diblokir oleh Jayakatwang dari kerajaan Kediri. Dalam penyerangan ini, Kertanegara dibunuh oleh istana lain di tingkat tinggi.


Masa Kejayaan Kerajaan Singasari

  • Berganti Nama Kerajaan

Kerajaan Singasari tidak diketahui ketika Anusapati menjadi raja. Nama ini hanya diketahui pada tahun 1253 TM. Pemindahan kerajaan itu tidak resmi. Raja Wisnuwardhana, yang menyerahkan tahta Yuwaraja kepada Raja Kertanegara, mengizinkan Kertanegara untuk memindahkan ibukota kerajaan. Pada mulanya, Kerajaan Tumapel di Kutaraja dipindahkan ke Singasari, yang sekarang menjadi bagian dari wilayah Malang.

Orang lebih suka menyebutkan kerajaan yang telah memindahkan ibukota dengan nama Kerajaan Singasari. Hal ini juga mirip dengan Raja Kertanegara yang menjadi satu-satunya raja Singasari yang memperoleh kekuasaan tanpa pertumpahan darah dan perang. Selain itu, di tangan Kertanegara, Singasari berada di titik tertinggi otoritasnya.

Kebenaran kekuasaan damai yang dicapai oleh Kertanegara dibuktikan dengan catatan sejarah mengenai registrasi Kudadu. Ken Arok, yang menjadi pendiri Kerajaan Singasari, mendirikan rumahnya sendiri yang disebut Dinasti Rajasa. Rumah ini menempatkan Kertanegara sebagai raja utama Singasari dan raja pertama yang membuat kerajaan di Jawa Timur terlibat hubungan dengan raja luar negeri. Kekuatannya adalah pada tahun 1268 untuk 1292.

  • Singasari Menerapkan Ekspansi

Di era Kertanegara, Singasari menggelar Ekspedisi Pamalayu yang berhasil menaklukkan Kerajaan luar Jawa. Keberhasilan penaklukan ini ditangkap oleh patung Amoghapasa yang menunjukkan hubungan erat antara Kertanegara di Jawa dan Dharmasraya di pulau Sumatera. Mereka bekerja sama untuk menolak aksesi Kekaisaran Mongolia di Nusantara.

Lihat Juga:   √Manajamen Persediaan Adalah

Kerajaan Singasari pada masa jayanya berhasil memperluas ke Pulau Bali, Sumatera, Kalimantan dan wilayah Indonesia Timur menurut sumber kitab Statesbooks. Sebuah prasasti misterius yang masih bernomor 1292 menunjukkan bahwa Kertanegara juga berhasil mengendalikan pulau kecil di Nusantara.

Rupanya kemenangan ini didorong oleh Raja Kertanegara keengganan untuk tunduk pada kekuasaan-lapar Kaisar Kubilai Khan dari Cina. 12-an dan 1281 Kubilai Khan mengatakan kepada Jawa untuk dikenakan di bawah bendera dinastinya, namun Singasari tidak menginginkannya.

Raja Kertanegaralah yang memprakarsai perlawanan terhadap Dinasti Yuan di Tiongkok. Dia mengajak raja di luar Jawa untuk bersatu melawan subjek Kublai Khan. Dia akhirnya menjalin hubungan internasional dengan Kamboja dan menawarkan yurisdiksinya di Jawa sebagai tempat berlindung bagi kerajaan yang dipengaruhi Mongolia.


Raja Raja Kerajaan Singasari

Berikut dibawah ini adalah para raja-raja dan raja terkenal Kerajaan Singasari :

  • Ken Arok

Seperti telah dijelaskan, Ken Arok adalah raja pertama yang memerintah di 1222 untuk 1227. Ken Arok sendiri adalah pendiri Kerajaan Singasari. Dengan posisinya sebagai raja, Ken Arok memegang gelar Sri Ranggah Rajasa sang Amurwabumi.

Sekarang, selama pemerintahan Ken Arok, ada dua Dinasti girinda dan Dinasti Rajasa. Rupanya, akhir kehidupan Ken Arok sendiri sangat tragis, ia meninggal pada tahun 1227, karena dibunuh oleh saudara tirinya Anusapati. Kemudian, Jenazahnya dimakamkan di Kagenengan.

  • Anusapati

Setelah kematian Ken Arok, tahta kerajaan jatuh kemudian ke Anusapati. Anusapati adalah anak tiri Ken Arok yang membunuh ayah tirinya sendiri untuk mendapatkan pemerintahan Kerajaan Singasari.

Pemerintahan Anusapati sendiri cukup panjang. Anusapati memerintah dari 1227 sampai 1248. Namun, pada masa pemerintahannya, ia tidak melakukan banyak pembaharuan, sehingga Singasari tidak mengalami kemajuan. Hal ini disebabkan oleh hasratnya untuk bermain ayam.

Pada saat itu, penyebab kematian Ken Arok sendiri diketahui putranya dengan Ken Umang yang bernama Tohjaya. Kemudian Tohjaya mengundang Anusapati ke kediaman yang disebut Gedong jiwa. Di situlah Tohjaya ingin memiliki pesta bujangan.

Ketika Anusapati asyik menonton ayam, maka Tohjaya menembus Anusapati dengan menggunakan keris yang dibuat oleh empu Gandring. Anusapati wafat dan dimakamkan di Kuil kidal.

  • Tohjaya

Setelah kematian Anusapati, Tohjaya naik tahta dan diangkat ke kerajaan Singasari ketiga. Pemerintahan tohjaya tidak lama, ia dibunuh oleh putra Anusapati, Ranggawuni. Untuk memulai aksi pembunuhan Tohjaya, Ranggawuni dibantu oleh Mahesa Cempaka dan para pengikutnya untuk menuntut hak atas tahta kerajaan.

Kemudian Tohjaya memerintahkan pasukannya untuk menangkap Ranggawuni bersama dengan Mahesa Cempaka. Namun, rencana Tohjaya berhasil diakui oleh mereka berdua dan mereka melarikan diri. Namun, pada akhirnya, Renggawuni dan Mahesa Cempaka mampu menggulingkan pemerintahan Tohjaya dan menjadi raja keempat.

  • Ranggawuni

Pemerintahan Ranggawuni sendiri juga cukup panjang. Raja Ranggawuni memerintah dari 1248 sampai 1268. Ketika ia menjabat sebagai raja, ia memiliki gelar yang disebut Sri Jaya Wisnuwardana. Dalam menjalankan pemerintahannya, Ranggawuni tidak sendirian.

Ia memerintah dengan Mahesa Cempaka yang dilantik menjadi ratu Angabhaya dan memiliki gelar Narasinghamurti. Kemudian pada tahun 1254, Ranggawuni mengangkat putranya bernama Kartanegara sebagai raja muda kerajaan Singasari.

Tujuannya adalah untuk mempersiapkan Kartanegara sebagai raja besar berikutnya di Kerajaan Singasari. Ranggawuni wafat pada akhir masa pemerintahannya pada 1268. Ia dimakamkan di Kuil Waleri sebagai Dewa Siwa dan Candi Jago sebagai Buddha.

  • Kartanegara

Setelah kematian ayahnya, Ranggawuni naik tahta dan memerintah Kerajaan Singasari. Kartanegara adalah raja terbesar dan raja terakhir Kerajaan. Raja Kartanegara dapat memerintah kerajaannya dengan sangat baik, sehingga banyak hal yang diperbaiki dan disempurnakan di dalam Kerajaan.

Lihat Juga:   Puasa Ramadhan

Bahkan, Kartanegara juga berani pindah dari Jawa Timur untuk menyatukan Nusantara. Ini adalah mimpi yang paling mulia. Raja Kartanegara sendiri memerintah dari 1268 sampai 1292.

Meskipun kehidupan politik kerajaan Singasari terjadi perebutan kekuasaan dengan membunuh satu sama lain, tetapi pada akhirnya kerajaan dapat diperintah oleh seorang raja yang mampu Singasari memiliki kekuatan yang sangat besar. Kartanegara adalah raja terbesar dan raja terakhir Kerajaan.

Seperti beberapa kerajaan lainnya, Kerajaan Singasari juga memiliki kehidupan ekonomi untuk memenuhi semua kebutuhan kerajaan dan rakyatnya. Di sini kehidupan ekonomi berada di tangan kerajaan.


Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari

Kitab Pararaton menyebutkan bahwa Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari yang digantikan oleh Anusapati (1247-1249 m). Anusapati digantikan oleh Tohjaya (1249-1250 setelah 1250), yang digantikan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250-1272 M). Yang terakhir adalah Kertanegara yang memerintah dari 1272 sampai 1292 M. deklarasi raja-raja di Kerajaan Singasari adalah sebagai berikut.

  • Ken Arok (1222-1227 M)

Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang juga menjadi raja pertama Singasari dengan gelar Sri Ranggah Rajasa sang Amurwabumi. Ken Arok memerintah hanya lima tahun (1222-1227 setelah finish). Pada 1227 setelah 1227, Ken Arok dibunuh oleh seorang Anusapati (anak tiri Ken Arok).

  • Anusapati (1227-1248 M)

Dengan wafatnya Ken Arok, tahta kerajaan SIngasari jatuh ke Anusapati. Anusapati tidak membuat banyak inovasi karena dipecahkan dengan kenikmatan menggabungkan ayam. Kematian Ken Arok akhirnya ditemukan dan juga kepada Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati ingin menggabungkan ayam, jadi dia diundang oleh Anusapati ke Gedong jiwa untuk mengadakan pesta bujangan.

Ketika Anusapati ingin menyaksikan komplain, Tohjoyo secara mendadak menyeberangi keris yang dibuat oleh empu Gandring bahwa ia memakai dan segera menikam Anusapati. Maka ia meninggalkan Anusapati dan menjadi didharat di Kuil kidal.

  • Tohjoyo (1248 M)

Setelah kematian Anusapati, Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjoyo. Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari secara singkat karena putra Anusapati yang bernama Ranggowuni mencoba untuk membalaskan kematian ayahandanya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka, Ranggowuni berhasil menggulingkan Tohjoyo.

  • Ranggowuni (1248-1268 M)

Ranggowuni menjadi raja Kerajaan Singasari pada 1248 na AD dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana. Pemerintahan ranggowuni membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi suku Singasari. Pada 1254, Wisnuwardana mengangkat putranya bernama Kertanegara sebagai Yuwaraja (raja muda) dengan tujuan mempersiapkan dia untuk menjadi raja besar di Kerajaan Singasari.

  • Kertanegara (1268-1292 M)

Kertanegara memerintah Singasari dari 1268 sampai tahun 1292. Ia adalah raja terbesar kerajaan Singasari. Setelah aksesi, ia bernama Sri Maharajadhiraja Sri Kertanegara. Dia memiliki ide bagus dalam politik dan terkenal sebagai raja yang memiliki cita-cita memperluas wilayah kekuasaan di seluruh Nusantara.


Mata Pencaharian Kerajaan Singasari

  1. Pertanian,
  2. Perdagangan dan
  3. Sebagai pengrajin.
  4. Bahkan rakyat kerajaan Singosari telah

Demikianlah ulasan dari pengajar.co.id mengenai Kerajaan Singasari, semoga bisa bermanfaat untuk anda.