Pengertian Puisi Adalah

Diposting pada

Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel yang berjudul Pengertian Puisi Adalah: Ciri, Unsur, Jenis, Contoh, Struktur, yuk kita bahas sama-sama dibawah ini : Pengertian-Puisi-Adalah


Pengertian Puisi

Pengertian puisi adalah karya sastra dari ekspresi atau curahan penyair. Karya sastra ini didasarkan pada ekspresi perasaan si penyair. Dengan bahasa yang indah yang mengandung makna, ritme, rima, matra dan syair.


Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

  1. Menurut Putu Arya Tirtawirya

    Sebuah ekspresi yang secara implisit dan samar, artinya tersirat, di mana kata-kata condong terhadap makna konotatif.

  2. Menurut Usman Awang

    Puisi bukanlah lagu orang putus asa yang mencari ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang ditulisnya.


Ciri-Ciri Puisi

Puisi mempunyai terbagi menjadi dua ciri, yaitu puisi baru dan puisi lama, berikut penjelasannya :

  1. Puisi Lama

  • Nama pengarang puisi biasanya tidak diketahui.
  • Disebut sastra lisan karena penyampaiannya dari mulut ke mulut.
  • Terikat berbagai peraturan seperti rima, irama, baris dan bait.
  • Majas yang digunakan tetap dan klise.
  • Berisi tentang kerajaan dan fantastis.
  1. Puisi Baru

  • Nama pengarang puisi banyak diketahui.
  • Penyampaiannya melalui lisan serta tulisan.
  • Tidak terikat peraturan seperti rima, irama, baris dan bait.
  • Berisi tentang kehidupan-kehidupan.
  • Berbentuk rapi dan simetris.
  • Majas berubah-ubah atau dinamis.
  • Persajakan akhir biasanya teratur.

Jenis-Jenis Puisi

Berikut dibawah ini merupakan jenis jenis puisi, yaitu :

  1. Puisi Lama

Berikut dibawah ini merupakan jenis jenis puisi lama, yaitu :

  1. Pantun
  2. Syair
  3. Mantra
  4. Talibun
  5. Seloka
  6. Gurindam
  7. Karmina
  1. Puisi Baru

Berikut dibawah ini merupakan jenis jenis puisi baru, yaitu :

  1. Balada
  2. Himne
  3. Romansa
  4. Ode
  5. Epigram
  6. Satire
  7. Alegi
  1. Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya

  1. Distikon
  2. Terzina
  3. Kuatrain
  4. Kuint
  5. Sektet
  6. Septime
  7. Oktaf
  8. Soneta

Unsur-Unsur Puisi

  1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik puisi adalah unsur yang terkandung dalam puisi dan memengaruhi puisi sebagai karya sastra. Yang termasuk unsur intrinsik puisi adalah rima, ritme, dan tema, diksi, imaji, majas, suara.

  1. Fiksi atau pilihan kata: dalam mengembangkan puisi, penyair harus memilih kata-kata dengan hati-hati dengan cara dipertimbangkna maknanya, komposisi bunyi dalam rima dan ritme, posisi kata dalam konteks kata lain dan posisi kata-kata di seluruh puisi.
  2. Daya Bayang atau imajinasi: apa yang dimaksud dengan membayangkan atau imajinasi selama pengembangan puisi adalah penggunaan kata-kata konkret dan khas yang dapat menimbulkan imajinasi visual, auditif atau taktil.
  3. Gaya Bahasa atau Majas: Gaya bahasa atau bentuk atau bahasa figuratif dalam puisi adalah bahasa yang digunakan oleh penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa atau menggunakan kata-kata yang mempunyai makna kiasan atau simbolik.
  4. Bunyi: bunyi dalam puisi mengacu pada penggunaan kata-kata tertentu yang menyebabkan efek nuansa tertentu.
  5. Rima: Rima adalah persamaan bunyi atau pengulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan menimbulkan efek keindahan.
  6. Ritme: Ritme dalam puisi adalah dinamika suara dalam puisi sehingga tidak tampak monoton bagi penikmat puisi.
  7. Tema: Tema puisi adalah ide utama atau gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis melalui puisinya.
Lihat Juga:   Rumah Adat Toraja

  1. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik puisi adalah elemen yang berada di luar puisi dan memengaruhi keberadaan puisi sebagai karya seni. Adapun apa yang termasuk dalam unsur ekstrinsik puisi, itu adalah aspek historis, psikologis, filsafat dan religious.

  1. Aspek historis adalah unsur kesejarahan atau gagasan sejarah yang terkandung dalam puisi.
  2. Aspek Psikologis adalah aspek psikologis pengarang yang terkandung dalam puisi itu.
  3. Aspek-aspek Filsafat Beberapa ahli mengatakan bahwa suatu filsafat berhubungan erat dengan puisi atau karya sastra secara keseluruhan dan beberapa ahli lain mengatakan bahwa filsafat dan karya sastra dalam hal ini, puisi tidak saling berkaitan satu sama lain .
  4. Aspek religius puisi merujuk pada tema-tema yang umumnya diangkat dalam puisi oleh penulis.

Struktur Puisi

Berikut dibawah ini penjelas struktur puisi, yaitu :

  1. Struktur Batin

Struktur batin puisi juga dapat disebut dengan hakikat sebuah puisi, yang terdiri dari beberapa hal, seperti:

  1. Tema / Sense (Makna)

Ini adalah elemen utama puisi karena dapat menjelaskan makna yang akan disampaikan oleh seorang penyair di mana medium disajikan dalam bentuk bahasa.

  1. Rasa (Feeling)

Ini adalah sikap dari penyair terhadap masalah yang diungkapkan dalam puisi. Secara umum, ungkapan rasa terkait dengan latar belakang penyair, misalnya agama, pendidikan, jenis kelamin, kelas sosial, pengalaman sosial, dll.

  1. Nada

Nada adalah sikap penyair terhadap pendengarnya dan terkait erat dengan makna dan selera. Melalui nada, seorang penyair dapat mengirimkan puisi dalam nada dikte, menggurui, meremehkan dan lainnya terhadap publik.

  1. Tujuan

Tujuan / Maksud / amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh penyair kepada audiensnya.

  1. Struktur Fisik

Struktur fisik sebuah puisi juga dapat disebut metode penyajian sifat puisi, yang terdiri dari:

  1. Perwajahan Puisi (tipografi)
Lihat Juga:   Gerakan Non Blok

Tipografi adalah bentuk format puisi, seperti pengaturan baris, tepi kanan dan kiri, halaman yang tidak diisi dengan kata-kata. Perwujudan puisi sangat berpengaruh pada makna isi puisi itu sendiri.

  1. Diksi

Diksi adalah pilihan kata-kata yang dibuat oleh seorang penyair untuk mengekspresikan puisinya sehingga efeknya diperoleh sesuai yang diinginkan. Pilihan kata-kata dalam puisi terkait erat dengan makna yang ingin disampaikan oleh penyair.

  1. Imaji

Imaji adalah susunan kata-kata dalam puisi yang dapat mengekspresikan pengalaman indra penyair (pendengaran, penglihatan dan perasaan) sehingga dapat mempengaruhi penonton seolah-olah mereka merasakan apa yang dialami penyair.

  1. Kata Konkret

Kata-kata konkret adalah bentuk kata-kata yang dapat ditangkap oleh indera manusia, sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang digunakan umumnya bersifat kiasan (imajinatif), misalnya penggunaan kata “salju” untuk menjelaskan kekakuan jiwa.

  1. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang dapat menimbulkan efek dan konotasi tertentu dengan bahasa figuratif sehingga mengandung banyak makna. Gaya bahasa ini juga bisa disebut majas (metafora, ironi, pleonasme, repetisi dan lainnya).

  1. Rima/Irama

Irama / rima adalah kesamaan bunyi dalam penyampaian puisi, baik di awal, di tengah dan di akhir puisi. Beberapa bentuk rima adalah:

  1. Onomatope, yang merupakan tiruan suara. Misalnya “ng” yang mengandung efek magis.
  2. Bentuk intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi, persamaan awal, persamaan akhir, sajak berselang, sajak berparuha, sajak penuh, repitisi, dll.
  3. Pengulangan kata-kata, yaitu penentuan suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lembut.

Contoh Puisi

Hujan Bulan Maret

Karya Muhammad Tebe

Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Maret

dia merahasiakan keinginannya

ke pohon berbunga

tidak ada yang lebih bijak

Hujan Maret

dia menghapus jejak kaki

yang ragu-ragu di jalan ini

Lihat Juga:   Dialog Interaktif

tidak ada yang lebih arif

Hujan di bulan Maret

tidak diungkakan

diserap oleh akar pohon berbunga


Demikianlah artikel dari pengajar.co.id yang berjudul Pengertian Puisi Adalah: Ciri, Unsur, Jenis, Contoh, Struktur, semoga dengan adanya artikel ini bisa bermanfaat dan lebih menambah wawasan anda.