Nama Pahlawan Indonesia

Diposting pada

Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel mengenai Nama Pahlawan Indonesia, yuk disimak ulasannya dibawah ini :Nama Pahlawan Indonesia


Dalam mencapai kemerdekaannya pada tahun 1945, negara Indonesia mengalami perjuangan yang tidak mudah. Pahlawan kita harus berjuang melawan penjajah yang ingin mendominasi bangsa. Karena Indonesia memiliki berbagai kekayaan dan sumber daya yang melimpah dari Sabang hingga Merauke.

Perjuangan Indonesia tidak terpisah dari layanan para pahlawan yang bertanggung jawab untuk memimpin gerakan perlawanan penjajah. Untuk pelayanan dan keberanian yang mereka lakukan untuk mencapai kemerdekaan, pemerintah Indonesia memberikan gelar untuk beberapa nama ini sebagai pahlawan nasional Indonesia bagi mereka yang telah berjuang melawan penjajah. Siapakah nama pahlawan nasional Indonesia?

Mereka yang bernama pahlawan nasional berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pejuang, tokoh politik, Perdana Menteri, Presiden, pemimpin agama, pemimpin masyarakat, untuk bangsawan. Untuk menghormati dan menghargai jasa mereka, Anda harus mengetahui sejarah perjuangan mereka melawan penjajah.

Inilah nama pahlawan nasional Indonesia yang harus Anda ketahui:


Nama Pahlawan Indonesia

Berikut dibawah ini kumpulan Nama Nama Pahlawan Indonesia :

  • Ir. SoekarnoIr. Soekarno

Soekarno adalah Presiden pertama Indonesia dan dinyatakan sebagai figur kemerdekaan. Sukarno adalah orang yang mengusulkan keadaan dasar Pancasila. Itu disampaikan dalam sesi BPUPKI, 1 Juni 1945. Rumus Pancasila diterima sebagai dasar negara dan termasuk dalam Pembukaan Konstitusi 45.

Dia paling dikenal sebagai orator kuat yang bisa menarik bagi pendengarnya. Selain jiwa patriotik, ia juga seorang politikus yang sangat cerdas. Dia mampu menguasai delapan bahasa.

Soekarno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901. Dia telah memperoleh gelar doktor dari Universitas dalam negeri dan luar negeri, serta penghargaan kelas satu untuk Ordo para sahabat tertinggi atau Tambo.

  • Mohammad Hatta Mohammad Hatta

Mohammad Hatta adalah salah satu pemimpin Proklamator dan menjadi Wakil Presiden pertama di Indonesia. Ia sering disebut-sebut sebagai nama dude Hatta. Tanggal lahir adalah 12 Agustus 1902 di bukit tinggi, Sumatera Barat.

Dia adalah seorang prajurit nasional, seorang negarawan dan ekonom yang kuat. Ia memainkan peran penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia dari pemerintahan Belanda. Kemudian kemerdekaan INDONESIA diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Ketika ia menjadi Wakil Presiden, ia menulis sebuah buku tentang koperasi. Ia juga dijuluki “Bapak koperasi”.

  • Ahmad Yani Ahmad Yani

Pahlawan nasional ini lahir di Jenar, Purworejo, Jawa Tengah pada tanggal 19 Juni 1922. Pada awalnya, semua kerabat Ahmad Yani bekerja di pabrik gula Belanda. Pada 1927, ia pindah bersama keluarganya ke Batavia. Ayahnya bekerja sebagai Jenderal Belanda.

Dari sana, Ahmad Yani bertugas di tentara Belanda pada tahun 1940 dengan meninggalkan SMA. Ia kemudian belajar topografi di Malang, Jawa Timur. Pada 1942, pasukan Jepang datang, mengganggu proses belajar. Pada saat yang sama, Ahmad Yani pindah kembali ke Jawa Tengah.

Pada 1943, ia bergabung dengan tentara peta yang disponsori Jepang (pembela tanah air) dan melanjutkan pelatihannya di Magelang. Setelah pelatihan selesai, ia ditunjuk sebagai komandan peleton kartu dan pindah ke Bogor, Jawa Barat. Ia kemudian kembali ke Magelang sebagai instruktur.

  • Cut MeutiaCut Meutia

Cut Mutia lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara pada 1970. Ia wafat pada 24 Oktober 1910. Cut Mutia adalah sosok pahlawan nasional yang berasal dari Aceh. Awalnya ia bertarung dengan suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong melawan Belanda.

Ketika Teuku Muhammad wafat, ia menikah lagi dengan Pang Nanggroe dan bergabung dengan gerakan yang dipimpin oleh Teuku muda Gantoe.

Dalam pertarungan yang berlangsung di Paya Cicem, para wanita yang dipimpin oleh cut Mutia melarikan diri ke tengah hutan. Sementara Pang Nanggroe tetap melawan Belanda sampai tewas pada tanggal 26 September 1910.

  • As’ad SyamsulAs'ad Syamsul

R. As’ad Syamsul Arifin Lahir pada tahun 1897 adalah sarjana yang hebat dan tokoh Nahdlatul Ulama ‘. Ia lahir di kota Mekah dan meninggal pada tanggal 4 Agustus 1990 pada usia 93 tahun di Situbondo.

Lihat Juga:   √ Cerita Dongeng Sulawesi Selatan

Terakhir kali ia menjabat sebagai Dewan Penasehat (Musytasyar) sekarang sampai akhir hidupnya. Beliau adalah pengurus Pondok Pesantren Salafiyah Syaf’iyah yang berlokasi di desa Sukorejo, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur.

Pahlawan nasional ini adalah presenter pesan atau Isyarah dalam bentuk ayat Al-Qur’an dan buluh Kyai Kholil Al-Bangkalani untuk KH. Pembentukan Asy’ari kemudian menjadi cikal bakal NU.

  • Cut Nyak DienCut Nyak Dien

Salah satu pahlawan wanita Nasional Indonesia yang berjangkar dengan namanya sebagai bandara di Meulaboh adalah cut nyak Dhien. Belau adalah pahlawan yang Lahir pada 1984 di kerajaan Aceh, Lampadang. Pikirannya yang tinggi terhadap para penyerbu telah dia meninggal pada usia yang sangat muda 24 tahun, tepat pada November 6, 1908.

Dia juga bertarung dengan suaminya, Teuku Umar. Suaminya dibunuh pada tanggal 11 Januari 1899. Cut nyak Dhien dimakamkan di Sumedang, Jawa Barat.

  • KartiniKartini

Meskipun ia adalah wanita bangsawan, namun Kartini memiliki pemikiran moderat. Hidupnya sebagian besar dikhususkan untuk membela kesetaraan gender bagi perempuan. Perjuangannya dimulai dengan terciptanya sekolah Kartini pada 1912 di kota Semarang.

Kartini ingin merubah paradigma masyarakat Indonesia menjadi gender. Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Kartini menikah dengan Bupati Rembang Singgih Djojo Adhiningrat pada 12 November 1903, ia adalah seorang pria yang memiliki tiga istri.

Ia kemudian berpindah ke Rembang dan diberi kebebasan untuk mendirikan sekolah bagi para wanita di daerah yang kompleks. Saat ini, bangunan ini merupakan bangunan Kepramukaan. Kartini wafat pada 17 September 1879. Untuk memperingati pelayanannya, ulang tahunnya diperingati sebagai hari Kartini.

  • Jenderal SudirmanJenderal Sudirman

Pahlawan nasional Indonesia, yang satu ini memiliki posisi sebagai Jenderal TNI Anumerta Sudirman. Gelar ini diakuisisi pada usia 31 tahun. Ia dipekerjakan selama Revolusi Nasional Indonesia. Ia memainkan peran penting dalam perang gerilya dan serangan pada tanggal 1 Maret 1949.

Pada tanggal 18 Desember 1948 ia diangkat sebagai Panglima umum. Belanda melancarkan agresi militer II untuk menduduki Kota Yogyakarta. Dia dengan sekelompok kecil tentara dan dokter swasta selama tujuh bulan untuk gerilya Selatan.

Soedirman melakukan serangkaian kegiatan militer di pulau Jawa, termasuk serangan 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang dipimpin oleh Soeharto. Soedirman wafat pada tanggal 29 Januari 1950 pada usia 34 tahun di Magelang.

  • Idham Chalid Idham Chalid

Dia adalah pahlawan nasional yang Lahir pada 27 Agustus 1921 di Kalimantan Selatan, tepat di Satui. Ia wafat pada 11 Juli 2010 pada usia 88 tahun. Dia seorang pahlawan berpengaruh MA.

Idham Chalid adalah sosok termuda ketika ia memimpin organisasi dan melayani waktu yang sangat lama. Ia paling dikenal sebagai figur utama dalam Ordo lama dan Orde Baru. Organisasi dia berlari memiliki bintang sembilan bola dunia logo. Dia pergi melalui karirnya yang brilian ke puncak mimpinya.

  • KH Ahmad DahlanKH Ahmad Dahlan

KH Ahmad Dahlan atau yang memiliki nama asli Muhammad Darwis adalah pahlawan nasional Indonesia yang juga pendiri organisasi Islam Muhammadiyah. Ia lahir pada 1 Agustus 1868, di Yogyakarta. KH. Ahmad Dahlan merupakan yang keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga KH. Abu bakar.

Ia mendirikan sebuah organisasi Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta untuk melaksanakan pembaharuan pemikiran dan amal sesuai dengan panduan agama Islam. Ia mencoba mendorong Muslim untuk kembali hidup sesuai dengan bimbingan Al-Quran dan hadist. KH. Ahmad Dahlan wafat pada 23 Februari 1923 pada usia 54 tahun.

  • John LieJohn Lie

John Lie adalah seorang pahlawan nasional yang lahir di Manado, 9 Maret 1911, dari sebuah keluarga Tionghoa. Ia bekerja pada sebuah perjalanan komersial yang dimiliki oleh pemerintah Belanda, KPM (Kerajaan Pakertvaart Maatchappij). Akhirnya, ia bergabung dengan ALRI.

Koridor John sangat besar dalam membersihkan tambang yang ditanam di Jepang untuk melarang pasukan sekutu. Untuk layanan ini, pangkatnya dipromosikan menjadi Mayor. Yohanes dengan berani menembus blokade laut oleh perahu motor di sekitar perairan Selat Malaka oleh Angkatan Laut Belanda.

Setidaknya 15 kali John berhasil menembus blokade Belanda. Dalam 1947-1949 John berhasil memasok amunisi dalam jumlah besar, senjata dan obat-obatan untuk berperang di Sumatra.

  • Lafran Pane Lafran Pane

Ia lahir di padang Sidempuan, pada 5 Februari 1922, dan memulai pendidikannya di Pesantren Muhammadiyah Sipirok kemudian melanjutkan ke Pesantren KH. Ahmad Dahlan di Kampung setia. Pada 5 Februari 1957, ia menjadi salah satu pendiri HMI atau Asosiasi pelajar Muslim.
Pada Kongres XI HMI pada 1974, Lafran Pane ditunjuk sebagai pemarkarsa dari HMI. Ia wafat pada 24 Januari 1991.

  • Ki Hajar Dewantara Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara atau nama asli Raden Soewardi Surjaningrat adalah seorang pahlawan nasional yang juga seorang aktivis gerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politikus dan pelopor pendidikan pada masa kolonial Belanda.

Ia adalah pendiri Taman siswa Yogyakarta. Lembaga pendidikan ini menawarkan kesempatan kepada masyarakat adat untuk mendapatkan hak dalam pendidikan, seperti Priyayi dan Belanda.

Lihat Juga:   Pengertian Pajak adalah

Lahir pada tanggal 2 Mei 1889, di Yogyakarta dan ditutup pada tanggal 26 April 1959. Setelah kematiannya, Ki Hajar Dewantara dinobatkan sebagai pahlawan nasional ke-2 oleh Presiden Soekarno.

  • Laksamana MalaLaksamana Mala

Wanita yang lahir dari Kesultanan ini memiliki nama lengkap Laksamana Mala hayati. Dalam beberapa catatan, ia adalah Laksamana Angkatan Laut wanita pertama di dunia. Dia adalah seorang panglima perang yang datang dari Aceh dan sangat terkenal karena keberanian dalam memerangi armada Angkatan Laut Belanda dan Portugis pada abad ke-16.

Selain medan perang, Laksamana Mala ahli biologi juga ahli dalam negosiasi dan negosiasi, membuktikan bahwa ia mewakili Sultan Aceh dalam pembicaraan damai dengan Belanda. Dia juga salah satu dari mereka yang menerima Lancaster, atau Duta besar Ratu Elizabeth 1 ke tanah Inggris.

Mala hayati Lahir pada tahun 1550 dan meninggal pada tahun 1615. Ia dimakamkan di desa Lamreh, Kecamatan Krueng Raya, Kabupaten Aceh besar.

  • Pangeran AntasariPangeran Antasari

Pangeran Antasari berperang melawan kolonisasi Belanda di Banjar, Kalimantan Selatan. Ia lahir pada 1797 di Banjar. Pada masa mudanya Pangeran Antasari memiliki nama Gusti Inu Kartapati.

Pada tanggal 14 Maret 1862, ia diangkat sebagai Sultan Banjar dan diberi nama “Panembahan Amirudin Mukminin” atau pemimpin pemerintahan, panglima perang dan pemimpin agama senior. Pada 27 Maret 1968, ia dianugerahi gelar pahlawan nasional. Ia wafat di tanah Bayan, Sampirang, pada 11 Oktober 1862.

  • Patimura Patimura

Pahlawan nasional ini memiliki nama asli Thomas Matulessy. Orang yang juga dikenal sebagai Patimura Kapiten Lahir pada tanggal 8 Juni 1783 di Maluku. Dia adalah pemimpin pasukan dalam peperangan besar. Satu terjadi pada tahun 1817.

Patimura juga orang yang dapat menyatukan pikiran rakyat kerajaan Ternate dan Tidore. Perang yang paling ganas dan terkenal adalah perang Patimura. Sebelum ia melawan VOC Belanda, ia adalah mantan Sersan militer Inggris. Sebagai panglima tertinggi, ia sangat mahir dalam mengatur strategi perang dengan pasukannya. Sampai ia diberi gelar Kapiten pada tanggal 16 Mei 1817.

  • Pangeran DiponegoroPangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional dari keturunan Keraton Yogyakarta. Dari 1825 hingga 1830, dia memberikan perlawanan terhadap pemerintah Belanda kepada masyarakat Indonesia.

Pangeran Diponegoro Lahir pada tanggal 25 November 1785 di Yogyakarta dan meninggal pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar. Ia merupakan putra pertama Sultan Hamengkubuwono III dan menjabat sebagai raja ketiga Kesultanan. Saat ini, nama Diponegoro dipertahankan sebagai nama jalan, serta nama Stadion dan Universitas, ia diberi gelar pahlawan nasional pada tanggal 6 November 1973.

  • Sultan Mahmud BadaruddinSultan Mahmud Badaruddin

Ia adalah pemimpin Kesultanan di Palembang-Darussalam dalam dua periode. Dari 1803 ke 1821. Sebelumnya, Kesultanan ini dipimpin oleh ayahnya, Sultan Muhammad Baharudin, dari 1776 hingga 1803.

Nama asli Sultan Mahmud Baharudin adalah tebakan Pangeran Ratu. Perlawanan terhadap Belanda dan Inggris menjadi semakin rentan selama masa pemerintahannya. Dia memimpin pertempuran sendiri melawan Belanda dan Inggris, salah satu dari mereka selama Perang Menteng.

Ketika Batavia diduduki oleh Belanda pada 1811, Sultan Mahmud berhasil membebaskan Palembang dari cengkeraman tangan jahat Belanda. Alasan sebelumnya Palembang sangat ditargetkan karena penemuan penambangan timah di kota Bangka.

Pada tanggal 13 Juli 1821, Sultan diangkut dengan keluarganya di atas Dageerad ke Batavia. Dari sana ia diasingkan ke Ternate sampai akhir hayatnya di Ternate. Ia wafat pada 26 September 1825.

  • Sultan HasanudinSultan Hasanudin

Pahlawan nasional Hassanudin Lahir pada 12 Januari 1631, di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia adalah penguasa kerajaan Gowa sampai masa jayanya dan menjadi kerajaan terbesar di Timur pada abad ke-16.

Sultan Hassanudin dibunuh di Makassar pada tanggal 12 Juni 1670 pada usia 39 tahun. Sejak masa pemerintahan Sultan Alaudin ke Hassanudin, kerajaan ini telah memiliki kekuatan untuk menyangkal monopoli perdagangan VOC Belanda.

  • Martha Christina TiahahuMartha Christina Tiahahu

Perjuangan seorang gadis desa bernama Martha Christina Tiahahu patut dikenang. Alasannya, ia berani untuk mengambil tangannya, bahkan di usianya hanya 17 tahun. Ia lahir pada tanggal 4 Januari 1800, dan berasal dari Nusa laut, Maluku.

  • Tan Malaka Tan Malaka

Tan Malaka adalah seorang aktivis kemerdekaan Indonesia dan pemimpin Partai Komunis Indonesia, Parta Murba, dan dinobatkan sebagai pahlawan nasional Indonesia. Tan Malaka Lahir pada tanggal 2 Juni 1897, di Nagari Pandam Gadang, Siliki, Provinsi Sumatera Barat. Penobatan beliau adalah seorang pahlawan nasional pada tanggal 28 Maret 1963.

Nama lengkap Tan Malaka adalah Ibrahim dan bergelar Datuk Sultan Malaka. Nama Tan Malaka berasal dari garis mulia ibu.

  • Ahmad SoebardjoAhmad Soebardjo

Nama lengkap dari pahlawan nasional ini adalah Bapak Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo. Ia lahir di Karawang, Jawa Barat pada 23 Maret 1896 dan meninggal pada usia 82 tahun di 1978.

Lihat Juga:   Seni Rupa Murni Adalah

Ahmad Soebardjo pernah menjadi Perdana Menteri Indonesia dalam urusan luar negeri. Gelar Magister Diperoleh dari Universitas Leiden, 1993.

  • Imam BonjolImam Bonjol

Dia adalah pahlawan nasional dan ulama dari Sumatera Barat. Tuanku Imam Bonjol memiliki beberapa gelar: Peto Syarif dan Malin basa. Ia adalah tokoh utama dalam perang Padri (1803-1838). Ia lahir pada 1772 dan meninggal pada 6 November 1864 di Minahasa. Ia meninggal di pengasingan.

  • Panglima PolimPanglima Polim

Pahlawan nasional lain dari Aceh adalah panglima Polim. Ia memiliki nama lengkap Sri muda Perkasa Muhammad Dawood. Sejauh ini tidak ada gambaran jelas tentang tanggal lahir, tetapi yang paling jelas adalah asal-usul bangsawan Aceh. Ayahnya bernama Panglima Polem VIII, yang menjadi raja Kuala. Kakeknya adalah seorang pria bernama cut Banta.

  • Sultan Iskandar MudaSultan Iskandar Muda

Sama seperti cut nyak Dhien dan cut Nyak Meutia, Sultan Iskandar Muda juga berasal dari Aceh. Ia merupakan Sultan terbesar di Kesultanan Aceh dari 1607 hingga 1636. Dalam kepemimpinannya, Aceh berhasil mencapai masa jayanya.

Aceh dengan cepat menjadi pusat perdagangan dan Studi Islam. Namanya berlabuh di Bandar Udara Internasional Nangroe ACEH Darussalam.

  • I Gusti Ngurah RaiI Gusti Ngurah Rai

Bukan hanya pahlawan nasional saja, I Gusti Ngurah Rai juga seorang kolonel TNI Anumerta I. ia lahir di desa Carangsari, petang, Badung, Bali pada 30 Januari 1917. Sementara itu, kematiannya pada tanggal 20 November 1946 di Marga, Tabanan, Bali pada usia yang sangat muda 29 tahun.

  • Teuku UmarTeuku Umar

Ia adalah pahlawan nasional yang berasal dari Meulaboh. Tahun kelahirannya adalah 1854. Ia wafat pada 11 Februari 1899. Dia bertarung dengan berpura-pura bekerja dengan Belanda, kemudian menentangnya setelah mengumpulkan uang dan banyak senjata.

  • Sultan Ageng TirtayasaSultan Ageng Tirtayasa

Pahlawan kecil yang diberi gelar Pangeran surya lahir di Banten pada 1631 dan meninggal pada tahun 1683. Ia adalah putra dari Sultan Abdul Ma’ali Ahmad dan Ratu Martakusuma. Ia memimpin Banten dari 1640 ke 1650.

  • Bung TomoBung Tomo

Karakter yang menghasilkan motto “merdeka atau mati ” dalam sebuah pertempuran berdarah di Surabaya adalah seorang jurnalis. Ia adalah seorang pahlawan yang membangkitkan semangat nasionalisme Indonesia selama perang melawan NICA (pemerintahan sipil indie Belanda) Belanda selama pertempuran pada 10 November. Sampai saat ini, pertempuran diperingati sebagai hari pahlawan.

  • Wolter Monginsidi Wolter Monginsidi

Pahlawan nasional dari Sulawesi Selatan Lahir pada tanggal 14 Februari 1925 di Malalayang, Manado. Ia adalah pejuang kemerdekaan Indonesia yang melakukan pemberontakan dengan membentuk LAPRIS (pejuang pemberontak Indonesia).

Ia akhirnya meninggal pada tanggal 5 September 1949, karena ia tertangkap oleh Belanda dan dihukum mati. Hari ini ia dimakamkan di pemakaman pahlawan Panaikang, Makassar.

  • KH. Hasyim Asy’ariKH. Hasyim Asy’ari

Ia adalah pemimpin sekolah asrama Ireng, jombang, Jawa Timur. Ia lahir pada 30 April 1875. Hasyim Asy’ari adalah pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama. Ketika pasukan Belanda menduduki kota Malang dan Belanda melancarkan agresi militer I, Kyai Hasyim Asy’ari bertindak dengan mengumumkan resolusi jihad.

Sejarah mencatat bahwa KH Hasyim Asy’ari adalah sosok modernisasi pesantren. Untuk pelayanannya, pemerintah INDONESIA menganugerahinya gelar pahlawan kemerdekaan nasional pada 17 November 1964.

  • Pierre Tendean Pierre Tendean

Nama lengkap pahlawan adalah kapten CSI. Pierre Andreas Tendean. Dia adalah dari DKI Jakarta. Dia meninggal pada usia yang sangat muda 26 dalam gerakan 30 September. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman pahlawan Kalibata di Jakarta.

  • Halim Perdana Kusuma Halim Perdana Kusuma

Orang pertama yang berjuang dengan Angkatan Udara ini adalah seorang perwira operasional. Dia ditugaskan untuk menembus blokade udara Belanda, mengoperasikan pasukan di luar Jawa, mengatur serangan udara di daerah yang berlawanan, mengatur operasi udara dalam konteks pembangunan wilayah, pembangunan AURI di Sumatera, dan sebagainya.

Pahlawan yang lahir di Jawa Timur, November 18, 1922 akhirnya meninggal ketika pesawat kembali dari bisnis dalam mencari bantuan di luar negeri pada 14 Desember 1947.

  • Iswahyudi Iswahyudi

Udara. R. Iswahjoedi berasal dari Jawa Timur dan lahir di Surabaya pada tanggal 15 Juli 1918. Dia tewas dalam perang membela kemerdekaan Indonesia pada tanggal 14 Desember 1947 di Tanjung hantu, Malaysia. Iswahyudi adalah salah satu tokoh pertama Angkatan Udara Indonesia. Untuk mengenang pelayanannya, Anda bisa berziarah ke pemakaman pahlawan Kalibata.

  • Bau Massepe Bau Massepe

Letnan Jenderal. Andi Abdullah bau Massepe lahir di Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan pada 1918. Ia adalah seorang pejuang heroik dan komandan pertama dari Divisi hassanuddin TRI. Bau Massepe merupakan pewaris tahta kerajaan Bone, Gowa, sawito, Sidenreng Rappang, Alita dan Suppa.

Pada usia 29 tahun ia harus dibunuh dan dimakamkan di pemakaman kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan.


Demikianlah ulasan dari pengajar.co.id mengenai Nama Pahlawan Indonesia, semoga bisa bermanfaat untuk anda.