Pada Kesempatan Kali Ini Pengajar.co.id ingin membagikan artikel tentang Stratifikasi Sosial Berikut Pembahasannya:
Pengertian Stratifikasi Sosial
Kata stratifikasi berasal dari bahasa latin yakni “stratum” yang artinya tingkatan. Secara harfiah stratifikasi sosial berarti akan tingkatan masyarakat dalam kehidupan sosial. Stratifikasi sosial adalah pemisihan masyarakat ke dalam kelompok tertentu akan berdasarkan suatu kriteria ataupun sifat yang dibutuhkan. Stratifikasi sosial akan menempatkan suatu kelompok ataupun individu akan memiliki tingkatan yang berbeda beda secara hierarki,yang artinya suatu kelompok akan mempunyai kekuasan yang lebih tinggi ataupun dianggap lebih baik dari kelompok lainnya. Stratifikasi Sosial sering juga disebut dengan Pelapisan sosial.
Kebalikan dari stratifikasi sosial merupakan Diferensiasi Sosial. Diferensiasi Sosial juga akan mengelompokkan masyarakat tanpa akan membedakan mereka.yang pada Artinya kelompok kelompok dalam masyarakat tersebut dianggap sama, tidak ada yang lebih baik maupun memiliki kekuasaan yang lebih tinggi.
Ciri-Ciri Stratifikasi Sosial
1. Adanya persamaan peluang untuk hidup maupun senasib.
Max Webber akan menjelaskan bahwa peluang untuk hidup dan senasib ditentukan oleh kepentingan ekonomi.
2. Adanya dimensi kehormatan.
Manusia juga digolongkan berdasarkan ukuran kehormatan yang ditandai persamaan gaya hidup.
3. Adanya kekuasaan yang akan dimiliki seseorang dalam kehidupan bermasyarakat
Mewujudkan keinginan sendiri melalui suatu tindakan komunal
Tanda-tanda yang sudah dijelaskan di atas mengisyaratkan adanya stratifikasi sosial di masyarakat sehingga akan muncul sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri berbeda dalam 3 hal. Apa itu? yaitu kemampuan, gaya hidup serta perolehan hak maupun sumber daya.
1. Perbedaan Kemampuan
Orang yang berada dalam strata atau lapisan masyarakat atas tentu juga akan memiliki kemampuan yang lebih daripada orang yang berada di lapisan masyarakat di bawah. misalnya, orang yang berada di strata atas akan lebih mudah dalam membeli barang berharga, membiayai sekolah dsb. Sedangkan orang yang hidup di lapisan bawah tentu akan banyak membutuhkan upaya yang lebih ekstra.
2. Perbedaan Gaya Hidup
Orang yang hidup di lapisan masyarakat atas tentu saja banyak memiliki gaya hidup yang berbeda dengan orang yang hidup di lapisan masyarakat bawah. Perbedaan gaya hidup ini bisa berupa model pakaian, hobi, model rumah, modal barang-barang berharga atau lain sebagainya.
3. Perbedaan Perolehan hak dan sumber daya
Orang yang hidup di lapisan masyarakat atas akan banyak juga memiliki hak yang lebih besar daipada orang yang berada di lapisan di bawahnya, misalnya gaji seorang direktur tentu lebih besar daripada karyawan yang pada biasanya. Oleh karena hak yang diperoleh besar, maka semakin tinggi strata seseorang akan lebih mudah memiliki sumber daya maupun sesuatu yang akan bermanfaat untuk kehidupannya.
Sifat Stratifikasi Sosial
Dalam buku Sosiologi karya Suhardi, sifat stratifikasi sosial dibagi 2 macam, yakni:
1. Stratifikasi Terbuka atau Close Social Stratification
Sifat stratifikasi akan terbuka memungkinkan setiap orang untuk mendapatkan strata sosial yang lebih tinggi. Begitu juga kebalikannya, orang yang berada di tingkat strata sosial yang tinggi bisa saja sewaktu-waktu terjatuh ketingkat strata sosial yang akan lebih rendah.
Dalam stratifikasi terbuka, setiap orang akan terpicu untuk dapat memperoleh kehidupan yang lebih maju dari pada sebelumnya namun juga akan banyak menimbulkan perasaan khawatir apabila tidak mengalami kemajuan ataupun justru mengalami kemunduran.
2. Stratifikasi Tertutup atau Open Social Stratification
Sifat stratifikasi yang tertutup membuat batasan seseorang untuk banyak yang berpindah strata sosial baik itu dari lapisan atas ke bawah ataupun sebaliknya. Nah, di sini hanya ada faktor kelahiran saja yang bisa menentukan strata seseorang.contohnya orang yang lahir dari golongan kerajaan, maka akan selamanya akan menjadi orang bangsawan.
Sifat stratifikasi akan tertutup ini dapat melahirkan sifat rasis. Dulu pernah terjadi di negara eropa ataupun amerika dimana stratifikasi sosial dapat ditentukan oleh warna kulit. Orang yang berkulit hitam dipandang lebih memiliki derajat sosial yang lebih rendah dibandingkan orang yang berkulit putih.
Bentuk Stratifikasi Sosial
Bentuk Stratifikasi Sosial Dibedakan menjadi 5 , yakni:
1. Stratifikasi Sosial berdasarkan mata pencaharian
Berdasarkan mata pencaharian dapat akan dibedakan lagi akan menjadi :
• Golongan Elite
• Golongan Profesional
•Golongan Semi Profesional
• Golaongan Tenaga Terampil
• Golongan Tidak terlatih
2. Stratifikasi sosial akan Berdasarkan Kriteria Pendidikan
• Masyarakat Berpendidikan Tinggi
• Masyarakat Berpendidikan menengah• Masyarakat berpendidikan rendah
• Masyarakat tuna aksara
3. Stratifikasi sosial akan berdasarkan kriteria ekonomi
• Kelas Sosial atas
• Kelas Sosial menengah
• Kelas sosial bawah
4. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Politik
Menurut Robert M.R. pola kekuasaan akan membentuk atau terdiri dari tiga,yakni:
• Tipe kasta : sistem lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas maupun kaku.
• Tipe oligarki :akan terjadi pada masyarakat yang menganut sistem feudal pemerintahanya yakni monarki parlementer.
• Sistem Demokratis :akan terjadi dalam kehidupan masyarakat yang modern, rasional, demokratisasi.
5. Stratifikasi Sosial berdasarkan Kriteria sosial
Terjadi karena adanya perbedaan antara dalam penghormatan , hal ini banyak kita dijumpai pada masyarakat sistem kasta maupun masyarakat yang pelapisan sosialnya berdasarkan kepemilikan tanah contohnya pada daerah jawa tengah.
Fungsi Stratifikasi Sosial
- Sebagai alat untuk mendistribusikan hak hak istimewa maupun kewajiban yang obyektif seperti yang dapat menentukan penghasilan, kekayaan, keselamatan, jabatan, wewenang, pangkat, kedudukan atau lain sebagainya.
- Agar dapat mempersatukan dengan cara yang mengkoordinasikan pada bagian bagian yang terdapat pada struktur sosial yang akan bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, stratifikasi sosial berperan dalam memengaruhi fungsi dari berbagai unit dalam strata sosial yang ada.
- Sistem pertanggaan pada strata yang akan diciptakan masyarakat yang akan menyangkut prestise atau penghargaan, contohnya terdapat pada seseorang yang menerima anugerah penghargaan, gelar kebangsawanan atau lain sebagainya.
- Kriteria sistem pertentangan,yakni apakah didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang maupun kekuasaan.
- Fungsi stratifikasi sosial selanjutnya ialah sebagai penempatan individu atau juga seseorang pada lapisan tertentu di dalam struktur sosial.
Proses Pembentukan Stratifikasi Sosial
Selanjutnya akan terdapat proses pembentukan stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial juga dapat dibagi menjadi 2 menurut proses pembentukannya yakni:
1.Stratifikas Sosial Alami
Proses pembentukan stratifikasi sosial ini akan berlangsung secara alamiah atau dengan sendirinya. Pembentukan tersebut terjadi bersamaan dengan dinamika kehidupan masyarakat tanpa kita sadari.contohnya kepandaian yang dimiliki oleh seorang siswa. Dengan begitu siswa tersebut akan memiliki kedudukan tertinggi dalam stratifikasi sosial.
2.Stratifikas Sosial Buatan
Stratifikasi sosial buatan merupakan pembentukan lapisan sosial yang berdasarkan kesengajaan atau penuh dengan kesadaran. Pembentukan ini akan dapat bertujuan untuk memperoleh kepentingan tertentu yang berhubungan dengan tugas atau kekuasaan. misalnya pembentukan TNI, Sistem Pemerintahan atau Partai Politik.
Dasar Stratifikasi Sosial
1. Dasar kekayaan.
Barangsiapa yang mempunyai kekayaan paling banyak, maka orang tersebut akan masuk ke dalam lapisan atas.
Kekayaan tersebut,contoh dapat kita lihat pada bentuk rumah, kendaraan yang dimiliki, cara dalam mengenakan pakaian sekaligus bahan pakaiannya, kebiasaan dalamberbelanja barang yang mahal dan yang lainnya.
2. Dasar kekuasaan dan kewenangan.
Barangsiapa yang mempunyai kekuasaan atau yang memiliki wewenang terbesar, akan masuk ke dalam lapisan atas.
3. Dasar kehormatan.
Ukuran kehormatan mungkin saja terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan ataupun kekuasaan. Dinsini seorang individu yang paling disegani dan juga dihormati akan menempati posisi teratas.
Ukuran semacam ini, masih banyak kita jumpai dalam masyarakat yang masih menjunjung sistem tradisional. Biasanya mereka merupakan golongan tua atau mereka yang pernah berjasa pada masa lampau atau dalam kesehariannya.
4. Dasar ukuran ilmu pengetahuan.
Ukuran ilmu pengetahuan digunakan oleh masyarakat yang menghargai akan ilmu pengetahuan tersebut. Namun, ukuran tersebut seringkali menyebabkan munculnya hal yang berakibat negatif.
Sebab, ternyata bahwa bukanlah mutu ilmu pengetahuan yang menjadi ukuran, namu gelar dari kesarjanaannya. Telah tentu hal demikian akan memacu segala macam usaha guna memperoleh gelar, meski cara dalam mencapai gelar tersebut tidak halal.
Pendekatan Stratifikasi Sosial
1. Pendekatan Konflik
Pendekatan konflik diterapkan menggunakan teori konflik yang dicetus oleh Karl Marx. Menurut Marx semua stratifikasi sosial dalam masyarakat tersusun atas dua kelompok besar: kelas penguasa (a ruling class) dan kelas pekerja (a subject class), majikan dan budak, penindas dan yang ditindas. Masing-masing kelas berusaha untuk memenuhi kepentingannya sendiri sehingga menimbulkan konflik. Kelas penguasa memiliki kekuasaan atas faktor produksi. Kelas pekerja menjual tenaganya dan menjadi bagian dari proses produksi. Stratifikasi sosial dengan pendekatan ini sudah jelas, kelas penguasa, majikan, penindas berada di atas, sedangkan pekerja, rakyat, dan kelompok yang ditindas berada di kelas bawah. Hubungan sosial kedua kelompok sosial tersebut bersifat konflik karena keduanya menuntut kepentingannya msiang-masing. Dengan pendekatan ini, dapat dipahami bahwa stratifikasi atau perbedaan kelas adalah sumber konflik. Untuk mengantisipasi konflik, perlu upaya mengurangi kesenjangan sosia antar kelas. Solusi ekstrim dari pendekatan ini bersifat utopis, yakni menghilangkan stratifikasi atau hierarki sosial di masyarakat.
2. Pendekatan Fungsionalis
Pendekatan fungsionalis terinspirasi oleh Emile Durkheim dan dielaborasikan secara sistematis oleh Talcott Parsons. Parsons percaya bahwa tatanan, stabilitas, kerjasama dalam masyarakat tercipta atas dasar kesepakatan bersama. Kesepakatan tersebut berdiri diatas apa yang terbaik dan bernilai bagi mereka secara keseluruhan. Sistem stratifikasi diturunkan dari nilai bersama yang diikuti oleh evaluasi usaha individu. Oleh karena itu, rangking yang ditempati setiap individu berbeda, tergantung upaya yang dilakukannya dan evaluasi yang diperolehnya. Namun tetap saja, perbedaan rangking tersebut berada dalam sebuah sistem sosial yang berbasis nilai kebersamaan. Talcott Parsons menilai setiap posisi sosial, dari yang paling atas sampai terbawah memiliki fungsinya masing-masing yaitu mempertahankan berfungsinya sistem sosial.
Demikianlah artikel tentang √Stratifikasi Sosial Adalah : Pengertian, Ciri, Sifat, Bentuk, Fungsi dan Proses Pembentukan dari pengajar.co.id semoga bermanfaat.