Pada kesempatan kali ini pengajar.co.idingin membagikan artikel tentang Tari Kecak berikut adalah pembahasannya:
Sejarah Tari Kecak
Setiap tarian yang ada di setiap daerah, pasti mempunyai sejarahnya masing-masing. Sama halnya Tari Kecak yang diciptakan oleh seorang seniman di Beli bernama Wayan Limbak pada tahun 1300-an. Dengan bantuan seorang pelukis bernama Walter Spies asal Jerman, Wayan Limbak mempopulerkan tarian ini sampai ke luar negeri.
Awalnya, Tari tersebut ciptakan oleh Wayan Limbak dari tradisi Sanghyang. Selain itu, tarian Kecak ini juga diangkat dari bagian-bagian kisah Ramayana. Sementara, untuk nama tarian ini berasal dari ucapan para penarinya yang meneriakkan kata ‘cak-cak-cak’ saat menari.
Nah, dari teriakan-teriakan penari itulah, tarian tersebut dinamakan sebagai Tari Kecak. Nama tarian ini juga berasal dari suara kerincingan ornamen yang dipakai di pergelangan kaki setiap penarinya. Dengan adanya suara itu, suara saat melakukan tarian Kecak akan terdengar sangat khas.
Setiap gerakan yang ada pada tari Kecak ini juga mempunyai asal usul. Sebab tari ini lebih banyak menggerakkan tangan saat menari. Pada dasarnya, gerakan tangan para penari saat menari kecak ini berasal dari sebuah cerita Ramayana.
Lebih tepatnya menceritakan mengenai Dewi Shinta yang diculik oleh Rahwana saat rama sedang berburu di hutan.
Pada Tari Kecak ini, kisah penculikan Dewi Shinta sampai pembebasannya ditunjukkan sampai akhir cerita.
Karakteristik Tari Kecak
1. Fungsi Dan Kegunaan Tarian Kecak
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Tari Kecak adalah tarian yang berasal dari tradisi Sanghyang. Sebab dari tradisi inilah muncul inspirasi untuk menciptakan Tari Kecak. Apa itu tradisi Sanghyang? Tradisi ini adalah upacara religi untuk memuja sang Hyang Widi.
Selain itu, tradisi Sanghyang tersebut juga dijadikan sebagai penolak bala atau untuk mengusir suatu penyakit tertentu. Tari itu tidak hanya dijadikan sebagai media upacara. Tapi, tarian ini juga dipakai sebagai ciri khas dari Bali. Bahkan, salah satu daya tarik Bali di mata wisatawan yakni Tari Kecak.
Sebab untuk wisatawan, Tari Kecak ini menjadi suatu hiburan yang unik dan menarik. Setiap orang yang melihat Tari Kecak ini akan selalu terkagum-kagum. Hal tersebut disebabkan cerita yang dibawakan serta atraksi yang ditampilkan. Cerita yang dibawakan semakin menarik, sebab diiringi dengan adegan-adegannya.
Semua gerakan mulai awal sampai akhir dari tarian ini menyiratkan sebuah cerita. Yang mana cerita tersebut diambil dari salah satu toko pewayangan. Dengan adanya cerita pewayangan tersebut, tanpa sadar dapat melestarikan kebudayaan masyarakat Hindu.
2. Gerakan Adegan Tari Kecak
Selain tari Kecak mempunyai fungsi dan kegunaan tersendiri, Tari Kecak ini juga mempunyai beberapa adegan. Pada adegan pertama ini menceritakan mengenai Shinta saat di culik oleh Rahwana. Yang bertepatan pada waktu itu Rama sedang berburu ke Hutan.
Pada adegan yang kedua tersebut menceritakan megenai seekor burung garuda yang berusaha untuk menolong Dewi Shinta.
Meski pada akhirnya burung itu gagal, sebab sayapnya putus di tembak oleh Rahwana. Pada adegan ketiga, Tarian Kecak tersebut menceritakan tentang Rama dan Laksmana yang tersesat di hutan.
Lalu Rama meminta bantuan Hanoman untuk menyelamatkan Dewi Shinta dari Rahwana. Pada adegan ke empat, menceritakan mengenai Hanoman yang membakar kerajaan Alengka Pura. Kemudian, Hanoman memberitahu Dewi Shinta supaya tetap tenang dan menunggu pertolongan dari Rama.
Jika diambil secara garis besar, adegan-adegan yang ada pada Tarian Kecak tersebut menceritakan tentang Rama yang berusaha menyelamatkan Shinta dari culikan Rahwana.
3. Iringan Tarian
Tari Kecak memang sangat unik dibandingkan degan tarian lainnya. Kalau pada tari tradisional pada biasanya, setiap gerakannya diiringi dengan alunan music. Tapi, Tarian kecak tersebut sama sekali tidak di iringi dengan alunan music apapun.
Sebab, selama tarian Kecak ini dipertunjukkan, hanya diiringi dengan teriakan “Cak-cak-acak” dari penarinya secara bersama. Jadi suara yang khas turut mengiringi tarian ini. Suara yang dihasilkan oleh penari sekitar 50-70 orang ini sangat keras dan lantang.
Tak hanya itu, ornamen yang dipakai penari pada kakinya ini juga menghasilkan suara yang unik. Jadi seperti di iringi dengan music. Suasana khas tarian Kecak tersebut semakin terasa dengan gerakan-gerakan kedua tangan penari yang diangkat serta suara “cak-cak-cak” secara bersamaan.
4. Kostum Dan Tata Rias Tari Kecak
Karakteristik Tari Kecak yang selanjutnya yakni kostum dan tata rias yang dipakai oleh penarinya. Pakaian yang dikenai oleh penari yaitu memakai pakaian adat khas Bali. Uniknya, pakaian yang dipakai hanya bawahan berubah sarung kotak-kotak hitam putih, sehingga penari laki-laki ini bertelanjang dada.
Tak ketinggalan juga menggunakan gelang pada kaki yang bisa berbunyi ketika kaki bergerak. Berbeda halnya dengan pemain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Rahwana, Dewi Shinta, Hanoman dan lain-lain. Mereka menggunakan pakaian dan make up sesuai dengan tokoh yang dimainkan.
5. Ornamen dan Properti Panggung
Karakteristik yang selanjutnya yakni ornamen dan properti panggung yang digunakan. Apalagi tarian ini mempunyai berbagai atraksi sakral, jadi kesan mistis semakin terasa. Arti nama dari Tari Kecak yaitu tarian api, sehingga tak heran jika di pertunjukkan tarian tersebut dilengkapi dengan property bara api.
Jangan heran ketika tarian ini dimulai, suasana mistis akan semakin terasa. Apalagi saat bara api dinyalakan. Suasana semakin terasa mistis waktu bara api ini di injak-injak oleh para penari tanpa ada satupun yang terluka.
6. Setting Pertunjukan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Tari ini dimainkan oleh laki-laki yang berjumlah 50-70. Tarian ini di setting dengan membentuk lingkaran sempurna. Nantinya beberapa orang yang berperan menjadi tokoh-tokoh Ramayana menampilkan perannya di tengah-tengah penari kecak.
Suasana Tari Kecak akan terasa lebih mistis, sakral serta religious dengan tambahan bara api. Pertunjukannya diadakan pada arena yang sangat luas. Mengingat tarian tersebut dilakukan oleh puluhan orang, belum lagi pengunjung yang sangat banyak.
Biasanya, Tari tradisional tersebut diadakan di tempat yang luas seperti Pura Uluwatu Bali, Garuda Wisnu Kencana dan tempat lainnya yang luas.
Demikianlah artikel dari pengajar.co.id tentang Tari Kecak Semoga Dapat Bermanfaat