Pada kesempatan kali ini pengajar.co.id akan membuat artikel mengenai Cepat Rambat Bunyi : Pengertian, Contoh Soal, Rumus Persamaan, Kategori, Faktor, Cara Kerja, yuk sama-sama kita bahas dibawah ini :
Pengertian Bunyi
Bunyi adalah salah satu kaedah fisika yang sangat dekat sekali dengan kehidupan kita sehari-hari. Tidak heran bila bunyi menjadi materi yang terus dipelajari dan juga dikembangkan oleh banyak orang di seluruh dunia.
Pengertian Cepat Rambat Bunyi
Bunyi ialah hasil getaran sebuah benda. Bunyi merupakan gelombang longitudinal karena perambatannya berbentuk rapatan dan juga renggangan dari molekul-molekul udara yang terus bergerak maju dan mundur. Bunyi disalurkan melalui medium zat padat, cair, dan juga gas.
Suara ini tersalurkan melalui udara dengan kecepatan tertentu sehingga membutuhkan waktu agar dapat sampai ke pendengar.
Pergerakan bunyi ke udara ialah berjalannya gelombang yang diikuti dengan laju tertentu.
Cepat rambat bunyi ialah jarak yang dapat ditempuh oleh bunyi tiap satuan waktu yang mempunyairumus cepat rambat bunyi sebagai berikut: V = s : t .
Keterangan v = cepat rambat bunyi (m/s)
S = jarak yang ditempuh
T = waktu tempuh (s)
Contoh Soal Cepat Rambat Bunyi
Contoh Soal 1
Ledakan sebuah bom terdengar dua sekon setelah itu terlihat kepulan asap. Berapakah laju rambat bunyi di udara pada saat itu bila jarak antar petasan dengan pengamat 4,2 km? (laju rambat cahaya yang ada di udara diabaikan).
Diketahui:
t = 2 s
s = 4,2 km
ditanya : v = ….?
dijawab :
V = s : t
= 4.200 m : 2 s = 1.200 m/s
Contoh Soal 2
Suatu hari kilat terlihat, dan lima detik kemudian suara gledek berbunyi. Jika tingkat bunyi di udara 340 m/s dan tingkat cahaya jauh lebih besar dari tingkat suara. Berapa jauh pendengar sumber Guntur..??
Jawaban:
Waktu yang dibutuhkan untuk cahaya dari kilat sumber ke pengamat (T1) = jarak/laju, karena tingkat cahaya sangat besar, maka T1 dianggap 0 (nol), yaitu waktu yang dibutuhkan dari sumber kilat ke pengamat (t) = 10 detik.
- s = v x t
- = 340 x 5
- s = 1.700 m
Maka Jarak kilat ke pengamat adalah 1.700 meter.
Faktor yang tidak mempengaruhi laju bunyi di udara adalah tekanan udara. Terlepas dari tekanan udara, jika suhu adalah tingkat suara yang sama.
Rumus Persamaan Cepat Rambat Bunyi
V=Fxh
keterangan;
V=cepat rambat bunyi(m/s)
F=Frekuensi bunyi(Hz)
h=Lamda/panjang gelombang(m)
Rumus Cepat Rambat Bunyi
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
s = jarak tempuh gelombang bunyi (m)
λ= panjang gelombang bunyi (m)
t = waktu yang ditempuh (s)
f= frekwensi (Hz)
T= periode (s)
Kategori Cepat Rambat Bunyi
Sedangkan untuk frekuensinya bunyi dikategorikan menjadi tiga yaitu:
- Infrasonik (di bawah 20 Hz)
- Audiosonik, ialah frekuensi pendengaran manusia antara 20 Hz – 20.000 Hz
- Ultrasonik dengan kemampuan lebih dari 20.000 Hz
Faktor Cepat Rambat Bunyi
Kuat lemah bunyi dan intensitas ditentukan oleh empat faktor:
- Amplitudo : simpangan getaran dari titik yang seimbang
- Jarak antara sumber bunyi dan juga pendengar
- Resonansi, ialah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda jika benda lain digetarkan
- Bidang pemantul atau pun reflektor
Dalam rumus cepat rambat bunyi juga dikenal sebagai istilah resonansi yang tidak lain ialah kondisi ikut bergetarnya suatu benda yang di akibatkan oleh getaran benda lain didekatnya. Sedangkan untuk pemantulan bunyi cara pengukurannya menggunakan kedalaman kolam, danau, dan juga laut.
Cara Kerja Cepat Rambat Bunyi
Kala memandang terdapat kilatan sinar halilintar, Kamu bisa jadi hendak langsung mendengar terdapatnya bunyi selang sebagian dikala setelah itu.
Bunyi yang timbul sehabis terdapat sinar halilintar ini dapat terjalin sebab terdapatnya gelombang kilat rambat yang resonansinya lebih kecil dibanding kecepatan rambatan sinar.
Bunyi yang merambat melalui medium perpindahan tenaga inilah yang menimbulkan kemunculan dari suara halilintar tersebut.
Yang tentu, dalam medium yang tidak sama, bunyi memiliki kilat rambat yang tidak sama pula.
Misalnya saja, semacam medium gas, cair, serta padat, hingga di antara ketiga medium tersebut yang sangat kilat rambatannya merupakan dari zat padat.
Itu sebab jarak di antara molekul dari zat padat ini jauh lebih rapat dibanding zat yang yang lain. Dampaknya, perpindahan bunyi ke tiap molekulnya jadi lebih kilat.
Perhitungan Cepat Rambat Bunyi
Temperatur hawa yang panas ataupun sangat dingin dapat pengaruhi kecepatan bunyi yang terjalin di hawa. Kian rendah temperatur udaranya, perihal ini dapat membuat kecepatan rambat bunyi jadi kian kilat.
Perihal ini disebabkan partikel udaranya jadi lebih banyak. Misalnya saja, semacam bunyi arloji yang terdengar lumayan keras bila mengenakan kayu dibanding tidak memakai kayu. Bunyi tidak dapat terdengar di zona ruang hampa hawa.
Itu sebab buat menciptakan suara bunyi itu memerlukan dorongan dari zat perantara bagaikan perlengkapan buat menghantarkan bunyi.
Entah itu dengan dorongan zat cair, padat, serta zat gasnya. Bunyi yang sudah merambat melalui dorongan medium dapat hadapi pemantulan, interfensi, pembiasaan, serta pula difraksi.
Peristiwa ini meyakinkan kalau bunyi yang sudah merambat ialah gelombang mekanik. Sehingga, perihal ini menimbulkan hukum yang tidak dapat diabaikan seputar bunyi.
Ialah, sebab bunyi ialah gelombang mekanik, sehingga perihal ini menciptakan hukum yang bermakna kalau bunyi cuma dapat merambat melalui medium saja.
Ialah, dari padat, gas, serta cair. Jadi, kilat rambat bunyi ini tidak hendak terjalin apabila terletak di ruangan yang hampa hawa. Biasanya, proses ini cuma terjalin sangat besar pada zat padat, barulah setelah itu dapat terjalin di zat cair serta zat gas.
Kedudukan Kilat Rambat Bunyi Buat Kehidupan Sehari- Hari
Kedudukan dari Kilat Rambat Bunyi ini sangat banyak buat kehidupan tiap hari. Ialah, dapat dipakai buat mengenali waktu siang serta malam oleh para nelayan.
Tidak hanya itu, berkat rambat bunyi ini pula dapat membuat manusia dapat mendengar suara di malam hari jauh lebih jelas dibanding siang hari. Sebab dikala malam hari, kerapatan udaranya lebih rapat dari siang hari.
Demikianlah artikel dari pengajar.co.id tentang Cepat Rambat Bunyi : Pengertian, Contoh Soal, Rumus Persamaan, Kategori, Faktor, Cara Kerja semoga bermanfaat.
Baca Juga :
