Rumah Adat Sumatera Selatan

Diposting pada

Pada Kesempatan Kali ini pengajar.co.id ingin membagikan artikel tentang Rumah Adat Sumatera Selatan berikut ulasannya:


Rumah Adat Sumatera Selatan

Rumah Adat Suku Palembang Sumatera Selatan

Rumah tradisional penduduk Palembang tersebut berbentuk panggung, sebab sebagian daerah di Palembang ialah rawa-rawa dan sungai. Untuk menghindari air masuk kedalam rumah, jadi rumah dibentuk seperti panggung. Di Palembang sendiri ada beberapa jenis rumah tradisional, antara lain:

1. Rumah Limas

Kata limas adalah gabungan kata dari lima dan emas. Rumah limas adalah rumah dengan bentuk panggung dan atapnya yang mirip limas. Pada lantai rumah limas dibuat berundak. Kata berundak atau undakan pada lantai biasa disebut dengan kekijing. Pada rumah limas biasanya mempunyai 2 sampai 4 kekijing.

Rumah limas mempunyai tiang penyangga rumah dengan tinggi 1, 5 meter sampai 2 meter dari permukaan tanah. Rumah limas terbagi menjadi 3 ruangan, yakni ruang depan, ruang tengah serta ruang belakang. Ruangan – ruangan ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Ruang bagian depan sering disebut beranda, disini ada 2 buah tangga untuk masuk ke dalam rumah. Di ruang bagian depan juga ada gayung serta gentong berisi air, air ini dipakai untuk mencuci kaki serta tangan sebelum masuk ke dalam rumah. Ruangan tersebut biasanya dipakai untuk beristirahat dan bersantai anggota keluarga.

Sedangkan untuk ruangan bagian tengah ada beberapa kekijing. Pada setiap kekijing ada 2 buah jendela yang ada di sebelah kanan dan sebelah kiri. Pada kekijing yang terakhir ada lemari dinding yang dipakai untuk sekat.

Lihat Juga:   Seni Rupa Terapan

Lalu untuk ruangan bagian belakang adalah ruangan dapur yang dipakai untuk memasak. Ruangan tersebut terbagi menjadi 3 ruangan yakni ruangan pertama untuk menyiapkan bahan yang akan dimasak. Ruangan kedua adalah ruangan untuk mengolah bahan makanan. Lalu ruangan ketiga adalah ruang untuk membersihkan peralatan memasak.

2. Rumah Cara Gudang

Dinamakan rumah cara gudang sebab bentuknya yang memanjang menyerupai gudang. Rumah tersebut mempunyai tiang penyangga dengan tinggi sekitar 2 meter. Atap dari rumah tersebut berbentuk limas dan pada rumah ini tidak ada kekijing.

Rumah cara gudang tersebut terbuat dari susunan kayu yang bagus, masyarakat sekitar biasanya memakai kayu tembesu, petanang dan unglen. Sama seperti rumah limas, rumah ini juga mempunyai 3 ruangan yaitu ruang depan, ruang tengah serta ruang belakang. Fungsi dari ruang – ruangan itu juga hampir sama seperti buah limas.

3. Rumah Rakit

Rumah tersebut terapung di atas rakit, rakit tersusun dari balok-balok kayu serta potongan bambu. Pada setiap sudutnya dipasang tiang-tiang serta diikatkan ke tonggak yang menancap di tebing sungai. Untuk mengikat tiang dengan tonggak biasanya memakai tali rotan.

Atap rumah rakit tersebut terdiri dari 2 bidang saja, atap pada rumah rakit disebut atap kajang. Rumah rakit tersebut terbagi menjadi 2 ruangan saja dengan 2 buah pintu. Pintu pertama menghadap ke tengah sungai serta pintu kedua menghadap ke tepi sungai.

Rumah tersebut juga dilengkapi dengan 2 buah jendela, biasanya ada di sebelah kanan dan kiri rumah. Namun ada juga jendela yang ada searah dengan pintu. Pada bagian depan rumah tersebut dilengkapi dengan jembatan, tujuannya guna menghubungkan antara rumah dan daratan. Sementara untuk sekedar berkunjung ke rumah tetangga biasanya memakai perahu.

Lihat Juga:   √ Karangan Eksposisi Adalah

Rumah Adat Suku Pasemah Sumatera Selatan

Suku Pasemah biasa disebut juga dengan suku Semidang. Penduduk suku pasemah tersebut bertempat tinggal di daerah pegunungan atau di dataran tinggi dengan udara yang begitu sejuk. Hal tersebut tentunya yang membuat bentuk rumah suku Palembang dengan rumah suku Pasemah berbeda. Berikut adalah beberapa jenis rumah adat Sumatera Selatan dari suku Pasemah:

1. Rumah Tatahan

Rumah ini dinamakan rumah tatahan sebab pada rumah tersebut banyak ada ukiran. Hiasan ukiran itu dibuat dengan cara dipahat atau ditatah. Rumah tersebut dibangun di atas tiang setinggi 1,5 meter. Untuk rumah tatahan tersebut terbuat dari kayu yang tahan lama yakni kayu tembesu dan kayu kelat.

Rumah tatahan tersebut terbagi menjadi 2 ruangan, yakni ruang depan dan ruang tengah. Ruang depan biasanya dipakai untuk memasak. Di ruang depan ini ada tanah untuk meletakkan tungku.

Sementara ruang tengah dipakai untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada malam hari ruangan tersebut dipakai untuk tidur. Saat pemilik rumah sedang mempunyai hajat, ruangan tersebut akan diperuntukkan untuk tamu yang datang.

2. Rumah Kilapan

Pada rumah tersebut tidak ada hiasan berupa ukiran, dinding rumah tersebut hanya cukup dilicinkan saja memakai ketam atau sugu. Rumah tersebut berbentuk panggung dengan tinggi 1,5 meter.Tiang pada rumah tersebut tidak ditancapkan di dalam tanah melainkan diletakkan di atas tanah.

Tiang-tiang pada rumah tersebut disebut dengan tiang duduk. Sama halnya dengan rumah tatahan, rumah kalipan ini mempunyai 2 ruangan. Yakni ruang depan dan ruang tengah dengan fungsi yang hampir sama dengan rumah tatahan.

3. Rumah Kingking

Rumah tersebut termasuk dalam rumah panggung,dengan memakai tiang duduk. Untuk rumah kingking tersebut berbentuk bujur sangkar dengan atap terbuat dari bambu yang dibelah menjadi 2 atau biasa disebut gelumpai. Rumah kingking memiliki bagian ruangan yang sama dengan rumah tatahan.

Lihat Juga:   √Pembangunan Adalah

Demikianlah artikel dari pengajar.co.id tentang Rumah Adat Sumatera Selatan Semoga Bermanfaat